Dipenjara karena Foto Istana Presiden Erdogan, Pasangan Asal Israel Akhirnya Dibebaskan

Baca Juga

MATA INDONESIA, ISTANBUL – Pasangan asal Israel ditahan aparat kepolisian Turki karena memotret istana Presiden Recep Tayyip Erdogan. Beruntungnya pasangan tersebut akan dibebaskan pada Jumat (12/11), diberitakan media lokal.

Pasangan berusia 40 tahunan itu ditangkap polisi setelah sang perempuan memfilmkan istana Presiden Erdogan. Keduanya mungkin tidak tahu bahwa aksi tersebut merupakan tindakan ilegal di Turki.

Pasangan itu kemudian mengirim foto-foto istana Presiden Erdogan ke grup WhatsApp keluarga disertai pesan yang berbunyi: “Rumah yang sangat bagus.”

Anggota keluarga pasangan itu kemudian menyadari bahwa keduanya tidak kembali ke Israel sesuai jadwal. Pengacara pasangan itu mengatakan bahwa itu bukanlah tindakan kriminal mengingat keduanya adalah pelancong.

“Itu adalah tindakan tidak bersalah yang dilakukan dengan itikad baik, sebagai tindakan turis, dan bukan sebagai tindakan kriminal yang membenarkan tindakan penahanan yang kejam,” kata pengacara pasangan itu, Nir Yaslovitzh, dalam sebuah surat kepada Menteri Luar Negeri Yair Lapid, melansir Times of Israel, Jumat, 12 November 2021.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada situs berita Ynet bahwa Yerusalem bertindak diam-diam untuk membebaskan pasangan itu. Sementara pihak keluarga sebelumnya mengatakan kepada penyiar publik Kan bahwa tidak ada pejabat Israel yang menghubungi mereka, sehingga mereka tidak tahu pasti apa yang telah terjadi.

Pasangan itu akan muncul hari ini di depan pengadilan di Turki, di mana seorang hakim diharapkan untuk memerintahkan deportasi segera ke Israel, kata media Ibrani, mengutip laporan media Turki.

Menurut Ynet, para pejabat Israel sempat khawatir pasangan itu dapat didakwa dengan tuduhan dugaan tindakan spionase. Pun dengan pihak keluarga yang khawatir keduanya akan dicurigai sebagai mata-mata.

“Kakak saya tidak terhubung dengan agen mata-mata mana pun,” kata saudara perempuan wanita itu kepada Channel 12 News, merujuk pada laporan Turki bulan lalu yang mengatakan 15 pria yang diduga memata-matai badan intelijen Israel Mossad ditangkap oleh pihak berwenang.

“Kami sangat berharap mereka membebaskannya sesegera mungkin. Kami telah diminta untuk tidak berbicara dan mengecilkan insiden itu. Kami yakin mereka akan segera membebaskan mereka, tapi sekarang kami tidak bisa tinggal diam. Kami mengkhawatirkan saudara perempuan dan ipar saya,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini