Dinilai Bikin Berita Resahkan Warga, Jubi Dilaporkan Masyarakat Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Keinginan kuat agar kehidupan di Papua terus dalam keadaan damai membuat Forum Komunikasi Lintas Kerukunan Nusantara (FKLKN) di Papua melaporkan portal berita Jubi karena dinilai memuat konten yang meresahkan warga provinsi paling timur Indonesia tersebut.

“FKLKN yang membawa kasus tersebut ke meja hukum karena merasa khawatir dengan biasnya kasus dan fakta yang terjadi, terlebih korban bernama Yonatan Rende dan Oktovianus Rayo dikaitkan sebagai mata-mata oleh Jubi dan Suara Papua. Pernyataan ini kami sampaikan setelah mendapat konfirmasi jika berita tersebut tidak benar,” ujar koordinator FKLKN,Junaedi yang dikutip Jumat 23 April 2021.

Menurut Junaedi sampai hari ini di kedua portal tersebut tidak menyampaikan rasa belasungkawa atas tewasnya dua guru honorer di Papua akibat dibantai kelompok separatis Papua (KSP).

Subyek laporan itu adalah jurnalis Jubi, Victor Mambor bersama Arnold Belau (jurnalis Suara Papua) sempat dipolisikan dan diadukan ke Dewan Pers terkait provokasi atas pemberitaan yang tidak benar tentang kedua guru honorer yang menjadi korban kekejian KSP di Beoga.

Menurut Junaedi, dalam pemberitaan seharusnya lebih mengedepankan kesejukkan, bukan membuat kegaduhan.

Stigma sebagai mata-mata yang disematkan media tersebut kepada dua guru honorer akibat dibunuh KSP dinilai menyesatkan dan meresahkan warga Papua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini