MATA INDONESIA, HAVANA – Kuba identik dengan Fidel Castro. Pemimpin Kuba yang dijuluki El Comandante ini memerintah Kuba dari tahun 1959 hingga 2008. Ia berhasil mereformasi pendidikan dan meningkatkan kualitas kesehatan di Kuba, meski negaranya tetap berada di garis kemiskinan. Castro adalah salah satu orang paling berpengaruh di dunia pada paruh kedua abad ke-20 dan awal abad ke-21.
Setelah Fidel Castro meninggal November 2016, estafet kekuasaan dialihkan kepada adiknya Raul. Namun sang adik rupanya tak mau seperti kakaknya untuk terus berkuasa. Terhitung sejak enam dekade dipimpin kakak beradik ini, pada Sabtu 17 April 2021 Raul menunjuk Miguel Diaz-Canel sebagai pemimpin baru Kuba dengan menyerahkan estafet pemimpin Partai Komunis Kuba. ”Saya akan menyerahkan kepemimpinan ini ke pemuda yang penuh hasrat dan semangat anti imperialis,” kata Raul.
Lalu, siapa sebenarnya Miguel Diaz-Canel? Ia merupakan Presiden Kuba ke 19 yang saat ini berusia 60 tahun. Umurnya tak bisa lagi dianggap muda, namun dia tergolong muda bila di bandingkan dengan Raul.
Ia memulai karier politiknya pada usia 20 tahun sebagai anggota Liga Komunis Muda di Santa Clara. Perjalanannya terus mengalami peningkatan saat menjadi kader Partai Komunis Kuba. Sampai akhirnya ia berhasil menjadi menteri pendidikan tinggi pada tahun 2009.
Tidak sampai disitu, pada tahun 2013 ia menjadi wakil ketua dewan negara yang sangat disegani. Lima tahun kemudian, Miguel Diaz-Canel terpilih sebagai presiden Kuba dengan perolehan 99,83 persen suara. Sebagai presiden pembantu Raul Castro yaitu sekretaris Partai Komunis Kuba, ia berhasil menjalin hubungan baik dengan Korea Utara, Cina, Rusia, Bolivia, dan Venezuela. Selain itu, ia juga dikenal sebagai sosok yang setia kepada Raul Castro.
Diaz-Canel juga menjadi saksi bahwa Kuba pernah dipimpin oleh dua pria berkualitas. Pada tahun 1953, Castro bersaudara terlibat dalam penyerangan barak militer Moncada di Santiago de Cuba untuk menglengserkan Jenderal Fulgencio Batista. Upayanya tersebut berhasil dan pada tahun 1959 Fidel Castro menjadi perdana menteri Kuba. Sedangkan, Raul menjadi pemimpin Pasukan Bersenjata Revolusioner.
Puncak karier Fidel Castro kembali meningkat, pada tahun 1976 ia menjadi presiden Kuba. Sayangnya, pada tahun 2006 ia jatuh sakit dan dua tahun kemudian Fidel Castro menyerahkan jabatannya kepada Raul Castro.
Umur yang sudah tidak lagi muda dan sering jatuh sakit membuat Fidel Castro menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 2016. Sedangkan Raul Castro tetap melanjutkan masa jabatannya. Baru pada tahun 2018 ia menyudahi kepemimpinanya dan menyerahkan sepenuhnya kapada Miguel Diaz-Canel sebagai presiden Kuba.
Reporter : R Al Redho Radja S