Digelar di Labuan Bajo, Konferensi Polwan Sedunia Bakal Dihadiri 17 Negara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Konferensi Polisi Wanita (Polwan) atau International Association of Wimen Police (IAWP) Conference akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 6-11 November 2021 mendatang. Sebanyak 17 negara dipastikan akan ikut berpartisipasi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri, Irjen Pol Johni Asadoma.

Ke-17 negara yang akan mengirimkan delegasinya di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab, Jerman, Turki, Timor Leste, Kanada, Filipina, Malaysia, Ghana, Nigeria, Korea Selatan, Belanda, Singapura, Selandia Baru, Taiwan, dan Australia.

“Peserta offline dari luar negeri sekitar 50 orang dan observasi sekitar 25 orang dari 17 negara,” ujarnya, dikutip Minggu 31 Oktober 2021.

Sebagian tuan rumah, Indonesia akan mengirimkan 202 polwan yang berasal dari satuan kerja yang ada di Mabes Polri dan utusan dari 34 Polda.

Perhelatan Konferensi IAWP ke-58 kali ini mengusung tema ‘Woman at the Center Stage of Policing’. Konferensi ini digelar setiap tahun dalam rangka meningkatkan kerja sama dan membangun kapasitas setiap polwan dalam melaksanakan tugasnya.

Menurut Johni, Indonesia didapuk sebagai tuan rumah Konferensi IAWP diputuskan di Ekuador pada 2019 lalu. “Indonesia memenangkan bidding tersebut untuk menjadi tuan rumah Konferensi IAWP ke-58 tahun 2020,” ujarnya.

Hanya saja, pandemi Covid-19 harus membuat gelaran Konferensi IAWP 2020 ditunda, hingga baru dapat dilaksanakan tahun ini.

Labuan Bajo sendiri dipilih karena menjadi destinasi wisata premium atau super prioritas yang berada di zona hijau Covid-19.

Hingga saat ini, Polri sendiri tengah melakukan persiapan menyambut konferensi tersebut. Johni memastikan bahwa pelaksanaan Konferensi IAWP bakal digelar dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

“Akan diawasi oleh Satgas Covid-19, sehingga protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat,” katanya.

Dalam konferensi nanti juga direncanakan akan hadir sejumlah nama seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini