MATA INDONESIA, JAKARTA – Rentetan dentuman yang yang diduga dari Gunung Anak Krakatau dan terdengar di Jakarta hingga Bogor Jumat 10 April 2020 malam hingga Sabtu 11 April 2020 masih menjadi misteri setelah PVMBG dan BMKG tidak bisa memastikan penyebabnya.
Namun sejumlah spekulasi beredar di berbagai laman. Berikut spekulasi para ahli yang beredar.
Longsoran Bawah Tanah
Pendapat ahli dari Laboratorium Bumi dan Antariksa Departemen Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Judhistira Aria Utama paling banyak dikutip. Menurutnya, suara itu diduga berasal dari longsoran bawah tanah.
Alasannya karena suaranya terdengar dari dalam bumi seperti meriam dan berulang meski tidak tetap jeda waktunya. Longsoran bawah tanah itu dipicu deformasi batuan yang melampaui batas elastisitas batuan akan disertai pelepasan energi yang terdengar sebagai suara dentuman.
Namun, dia mengaku belum bisa menyimpulkan asal persis dentuman itu. Dia menyimpulkan hal itu karena bantahan PVMBG dan BMKG tersebut.
Dentuman terdengar karena suasana sepi
Ahli vulkanologi yang juga mantan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, suara gemuruh dan dentuman itu bisa jadi dari Gunung Anak Krakatau.
Menurutnya suara dentuman bisa terdengar karena didukung suasana sepi bisa terdengar jauh dari titik lokasi gunung anak krakatau. Hal itu juga berkaitan dengan penerapan PSBB di Jakarta dan perintah diam di rumah untuk memutus rantai penyebaran virus corona pembawa Covid19.
Lalu mengapa suara dentuman itu terdengar di kejauhan sementara di lokasi terdekat gunung tidak merasakan hal tersebut? Surono menjelaskan hal ini lantaran gelombang suara sampai di suatu daerah bergantung tekanan udara.
Letusan kecil
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebut suara dentuman tersebut bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
Alasannya petugas pos pengamatan gunung itu tidak mendengar karena letusan saat Anak Krakatau erupsi. Bunyi letusannya pun relatif kecil, menurut Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan.