Dicekal Banyak Negara, Boeing Kurangi Produksi 737 MAX

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Raksasa penerbangan Amerika Serikat, Boeing mulai pertengahan April ini akan memangkas jadwal produksi pesawat 737-nya menyusul tragedi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dan Lion Air.

Keputusan ini diambil agar perusahaan dapat fokus pada sertifikasi software pesawat mereka. Langkah ini juga tak terlepas dari fakta bahwa berbagai negara sedang mencekal pesawat itu.

Selain itu, Boeing sedang menyempurnakan kursus pelatihan terbaru mereka untuk para pilot. Sebelumnya, sejumlah pilot mengeluhkan kurangnya edukasi seputar pesawat Boeing 737 MAX.

“Kami telah memutuskan untuk secara sementara mengalihkan tingkat produksi 52 pesawat per bulan menjadi 42 per bulan,” ujar CEO Boeing Dennis Muilenburg dalam pernyataan resminya seperti dikutip situs resmi perusahaan. 

Dia menyebut Boeing juga berkoordinasi secara langsung dengan konsumen agar perubahan produksi ini tidak memberi disrupsi besar dalam hal operasional dan keuangan.

Dennis juga meminta agar dewan direksi Boeing untuk membuat sebuah komite yang bertugas meninjau kebijakan perusahaan dan proses pembuatan pesawat. Selain itu, komite juga memastikan level keselamatan tertinggi pada 737 MAX dan memberikan rekomendasi kebijakan.

“Keselamatan adalah tanggung jawab kami dan kami mengembannya. Ketika MAX kembali ke langit, kami berjanji pada pelanggan maskapai kami dan penumpang mereka dan kru bahwa pesawat memiliki keselamatan selayaknya yang dimiliki pesawat terbang,” ujarnya.

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini