Kritik Hukuman Mati, Aktivist LGBT Sebut Anak Sultan Brunei Seorang Gay

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Penetapan hukuman mati bagi kaum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) oleh Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei menuai banyak kritikan. Salah satunya dari aktivis sekaligus Blogger gosip selebriti Perez Hilton yang menyebut salah satu putra Sultan Brunei, Pangeran Azim, adalah seorang gay.

Kritikan tersebut ia sampaikan lewat vlognya di YouTube baru-baru ini. “Saya menduga Sultan Brunei tidak tahu anaknya gay. Aku tahu itu karena pernah bertemu Pangeran Azim,” katanya.

Mengaku mengenal Pangeran Azim, Perez sempat merasa tidak enak mengungkapkan hal tersebut kepada publik. Namun, atas nama hak asasi manusia, Perez termotivasi untuk tetap melakukannya. “Ini sebuah kemunafikan besar,” katanya.

Haji Abdul Azim, begitu nama lengkap Pangeran Azim, merupakan anak kedua Sultan Brunei dari pernikahannya dengan istri kedua, Isteri Hajah Mariam. Kakak dari Pangeran Abdul Mateen ini berada di urutan keempat pewaris takhta kesultanan Brunei.

Dikabarkan Newsweek, Pangeran Azim yang diketahui berprofesi sebagai produsen film, terkenal dengan gaya hidupnya yang penuh dengan pesta pora. Para tamunya adalah para selebriti Hollywood yang kebetulan juga pendukung komunitas LGBT.

Pada akhir 2017, ia pernah dipotret sedang berpesta bersama Pamela Anderson di pesta peluncuran koleksi lingerie terbaru Coco De Mer. Pria 36 tahun ini bergaya flamboyan dengan baju transparan bermotif zebra yang dipadu celana sobek dan topi tinggi ala bangsawan.

Pangeran Azim juga pernah terlihat berpesta bersama dengan Mariah Carey. Sang diva sempat manyabet penghargaan Ally Awards di GLAAD Media Awards 2016 karena vokal mendukung kaum LGBT.

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini