Dibatasi Hanya 100 ribu orang, Nonton MotoGP di Mandalika Wajib Vaksin Dosis Lengkap

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada beberapa syarat kalau mau menonton penyelenggaraan Mandalika MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Yang paling utama adalah calon penonton harus sudah vaksin lengkap.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah menerbitkan kebijakan guna mengantisipasi laju penyebaran Covid 19. Kebijakan tersebut dibuat dalam Instruksi Dalam Negeri Nomor 8 tahun 2022 terkait dengan pencegahan dan penaggulangan Covid 19 pada penyelenggaraan Mandalika MotoGP di Mandalika, NTB.

Inmendagri itu terbit pada 4 Februari 2022. Salah satunya mengatur tentang jumlah pembatasan penonton.

“Pembatasan jumlah penonton paling banyak 100.000 orang dengan kapasitas paling banyak 10 persen untuk kelas festival,” ucap Safrizal, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri.

Kebijakan itu akan mulai berlaku pada saat Official Pre-Season test pada tanggal 11-13 Februari dan pelaksanaan Mandalika MotoGP pada 18-20 Februari 2022.

Safrizal menilai pengaturan ini bertujuan untuk mengatur laju penyebaran virus corona supaya terkendali, baik sebelum, saat dan sesudah rangkaian acara tersebut berlangsung.

Tak hanya itu, seluruh penton yang hadir secara fisik wajib telah melakukan vaksinasi Covid 19 dosis lengkap, dan membawa hasil negatif PCR swab test sehari sebelumnya.

Sedangkan bagi penonton yang berasal dari luar Pulau Lombok, wajib melakukan skrinning dengan mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Sementara, penonton yang berasal dari Pulau Lombok untuk melakukan pengecekan kesehatan. Dengan menunjukkan sertifikat vaksin dan hasil negatif PCR 2×24 jam atau tes antigen 1×24 jam.

“Kewajiban PCR dan vaksin dosis kedua tersebut tidak hanya wajib untuk penonton saja. Tetapi juga kepada seluruh pembalap, kru, dan official,” katanya.

Pemerintah daerah (pemda) juga telah melakukan akselerasi vaksinasi dosis pertama dan kedua paling sedikit 80 persen.

Pemda setempat juga harus melakukan akselerasi dosis lanjutan paling lambat H-1 minggu sebelum penyelenggaraan MotoGP.

“Serta menyediakan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan pendukung, dan mengaktifkan posko penanganan Covid19 di tingkat provinsi. Kabupaten/kota, kecamatan, keluruhan/desa, hingga RW/RT,” ujarnya.

Selain itu, pemda melakukan pengawasan dan penegakan yang persuasif kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Safrizal menekankan jika pemda harus mengawasi agar tak ada pihak yang melakukan nonton bersama (nobar). Dengan memasang tenda di luar sirkuit untuk mencegah terjadinya kerumunan.

Tak lupa, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta berperan aktif dalam menjaga protokol kesehatan. ”Tidak memasang tenda untuk nonton bareng atau nobar di luar sirkuit untuk mencegah terjadinya kerumunan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini