MATA INDONESIA, JAKARTA – Pembangunan infrastruktur dasar akan menjadi prioritas pemerintah selama membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Maka potensi banjir harus segera dicegah dan ketersediaan air pun harus dijamin.
Pengamat tata kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengemukakan jika potensi banjir harus diantisipasi meski kemungkinannya terjadi di wilayah pinggiran seperti Samarinda dan Kukar.
“Sebagus apapaun infrastruktur, masalah banjir, ini yang sebenarnya di kota kabupaten sekarang Samarinda, Kukar, mengalami banjir,” kata Nirwono kepada Mata Indonesia News, Sabtu 5 Februari 2022.
Tidak hanya antisipasi terhadap potensi banjir, faktor ketersediaan air juga menjadi fokus yang akan diprioritaskan di Kalimantan Timur. Air baku sudah sepatutnya memadai sehingga tidak memerlukan teknologi yang bakal memakan biaya mahal.
“Yang perlu diantisipasi ketersediaan air baku, air bakunya memadai atau tidak, semakin jauh sumber pasokan, teknologi semakin mahal,kecil kemungkinan menggunakan air tanah karena pasokannya air hujan,” kata Nirwono.
Selain memprioritaskan ketersediaan air, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan akan membangun tol bawah air di IKN Kalimantan Timur. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menegaskan jika teknologi yang digunakan untuk membangun fasilitas tersebut merupakan teknologi terbaik.
“Bapak Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian menginginkan bahwa teknologi yang kita pakai itu adalah teknologi yang terbaik, termasuk salah satunya adalah pemanfaatan terowongan penyebarangan bawah air atau submersible crossing,” kata Danang.
Adapun terowongan bawah air tersebut nantinya akan terhubung dengan jalan tol Balikpapan-Samarinda.
“Nanti aka nada satu tempat di mana akan tersambung ke IKN dan di situlah pada saat akan menyeberang sungai, maka akan menggunakan terowongan penyeberangan bawah air,” katanya.