MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Pusat Statistik yang diolah oleh Kementrian Perdagangan Republik Indonesia mencatat nilai ekspor sawit dari Uni Eropa sepanjang Januari sampai Mei 2021 sebesar 1,69 miliar USD. Angka ini meningkat 20,85 persen dari tahun 2020 yang berniliai 1,4 miliar USD.
Ekspor produk sawit asal Indonesia terus meningkat di Benua Eropa, meskipun Uni Eropa dihadapi berbagai hambatan. Sederet produk yang banyak diminati adalah produk turunan dari kelapa sawit.
“Dari Januari sampai Mei 2021, nilai ekspor produk sawit sebesar 1,6 miliar dolar. Sementara itu, periode sama tahun 2020 berjumlah 1,4 miliar USD. Ini artinya, kampanye tidak mampu melemahkan daya saing ekspor sawit. Eropa tetap membutuhkan kelapa sawit,” ungkap Kasan Muhari, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementrian Perdagangan.
Kasan juga menjelaskan bahwa ekspor kelapa sawit dan turunannya menunjukan tren positif dibandingkan produk lain selama pandemi. Kelapa sawit menempati posisi ke dua sebagai kontributor ekspor non migas.
Kasan mengakui hambatan utama perdagangan sawit di Eropa adalah dari kebijakan non tarif utama yang ditetapkan Uni Eropa. Maraknya kampanye negatif ditunjukan untuk menekan daya saing sawit karena tingginya produktivitas minyak sawit yang dinilai mengancam minyak nabati yang dihasilkan oleh negara-negara Uni Eropa.
Meski begitu, Kasan menjelaskan bahwa hambatan non tarif tidak mampu menggoyahkan kelapa sawit. Hasil ini terbukti dari ekspor sawit dan produk turunannya yang tetap tinggi ke Uni Eropa yang mencapai 3,1 miliar USD pada 2020.
Berikut lima produk sawit yang diminati pasar Eropa:
1. Refined Palm Oil
Dari Januari sampai Mei 2021, penjualan refined palm oil mencapai nilai 713,2 juta USD. Ini menunjukan pertumbuhan sebesar 64,5 persen dari tahun 2020, yakni senilai 432,6 juta USD.
2. Industrial monocarboxylic fatty acids, acids oil from refining, other palm fatty acid distillate
Periode Januari sampai Mei 2021, penjualan produk ini tumbuh sebesar 160,54 persen dari tahun 2020. Nilai penjualannya dari 111,07 juta USD mencapai 289,38 juta USD.
3. Liquid fractions of refined palm oil, with iodine value 55 or more but less than 60
Ada kenaikan nilai penjualan produk dengan nomor HS 15119037 ini dari tahun lalu sebesar 19,81 juta USD. Naik 163,06 persen menjadi 52,12 juta USD dari Januari sampai Mei 2021.
4. Solid fractions of refined palm oil, with iodine value 30 or more but less than 40
Penjualan produk ini pada tahun 2020 sebesar 46,97 juta USD dan naik 118,11 persen pada periode Januari sampai Mei 2021 menjadi 102,44 juta USD.
5. Palm nuts or kernels, oth than ground or in the from of oellets
Nilai penjualan produk ini naik mencapai 90,09 persen menjadi 58,55 juta USD dari Januari sampai Mei 2021. Ada kenaikan sebesar 30,8 juta USD dari tahun 2020.
Reporter: Sheila Permatasari