Depok Bakal Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka pada Bulan September Nanti

Baca Juga

MATA INDONESIA, DEPOK – Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) akan coba dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok pada September 2021 mendatang.

“Nanti di awal Oktober baru kita mulai PTM terbatasnya, tapi nunggu pembahasan dulu. September ini ada tahapannya uji coba,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, M Thamrin, Jumat 27 Agustus 2021.

Ia menjelaskan bahwa dalam PTM terbatas nanti jumlah siswa hanya 50 persen saja. Durasi pembelajaran pun dibatasi.

“Kita buat pemetaan terlebih dahulu, kita lakukan simulasi di masing-masing sekolah, apakah nanti bisa setiap hari atau seminggu dua kali,” ujarnya.

Saat PTM nanti siswa belajar selama dua jam. Mereka tak diijinkan untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler dan tak ada jam istirahat. “Anak membawa bekal makan minum sendiri karena kantin ditutup. Membawa masker cadangan juga,” katanya.

Sementara Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan bahwa Depok saat ini masih dilakukan secara daring sambil menyiapkan pelaksanaan PTM terbatas yang direncanakan pada minggu ketiga atau empat bulan September.

“Ada beberapa hal yang kami diskusikan, misalnya apakah seluruh siswa harus tervaksin atau belum karena kan untuk SD kan di bawah usia 12 tahun. Demikian pula kapasitas ruangan, waktu yang lalu sudah kami sepakati misalkan 30 persen dari kapasitas ruangan kelas,” ujarnya.

Persiapan PT tersebut maka bagi guru harus sudah divaksin. Saat ini guru-guru di Kota Depok sudah menjangkau kurang lebih 75 persen yang melakukan vaksinasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini