Dengar Nasihat Pelatih Timnas Vietnam, Shin Tae-yong Terima Tawaran PSSI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Terinspirasi dari rekan senegaranya yang melatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo, mantan pelatih Timnas Korea Selatan Shin Tae-yong memutuskan bergabung dengan Timnas Indonesia senior.

Keputusan itu dipastikan Wakil Ketua PSSI Cucu Soemantri, Senin 23 Desember 2019. “Januari akan kami kenalnya Shin Tae-yong,” kata Cucu.

Kabar tersebut tentu saja mengundang pertanyaan. Sebab, sebelumnya Shin terkesan mengabaikan PSSI yang ingin memboyongnya ke Jakarta.

Shin Tae-yong bahkan sudah memberi penawaran sebagai pelatih kepada klub China Shenzeng FC. Banyak informasi yang beredar bahwa ogahnya Tae-yong melatih Timnas Indonesia adalah soal ketidaksepakatan harga kontrak.

Namun, belakangan terjawab bahwa Park Hang-seo lah yang membuat Tae-yong memilih bekerja sama dengan Mohammad Iriawan dan kawan-kawan.

Hang-seo yang sebelumnya berhasil membangkitkan semangat anak-anak asuhannya mengalahkan Evan Dimas dan kawan-kawan di final sepakbola SEA Games Filipina, menilai semangat Indonesia untuk mengoleksi juara di bidang sepakbola membutuhkan tangan dingin Tae-yong.

Tae-yong pun mengaku sangat mengharapkan bisa menularkan semangat sepak bola Korea Selatan kepada anak asuhannya di Indonesia, sebagaimana Park Hang-seo berhasil di Vietnam.

“Saya melihat potensi itu dan ingin menantang diri saya sendiri,” ujar Tae-yong.

Sebelumnya Park Hang-seo membuat pernyataan bahwa Shin Tae-yong tidak bakal menangani Timnas Indonesia karena lebih mementingkan uang sehingga memilih Shenzeng FC.

Padahal dengan melatih Timnas Indonesia Tae-yong bisa membangun karir kepelatihannya untuk portofolio yang bersangkutan.

PSSI sangat berminat meminang Tae-yoong karena prestasinya membawa Korea Selatan lolos ke final Piala Dunia, bahkan sempat mengalahkan Tim Panzer Jerman.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini