Dengan Modal Rp200 Triliun, BSI Kuasai Perbankan Syariah Dunia

Baca Juga

MATAINDONESIA, INTERNASIONAL – Indonesia akan memiliki bank syariah yang merupakan hasil merger yakni Bank Syariah Indonesia. Rencananya Bank Syariah Indonesia ini akan diresmikan pada 1 Februari 2021.

Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin berharap dengan adanya bank hasil merger itu dapat meningkatkan efektivitas bank syariah di Indonesia, termasuk meningkatkan daya saing  dan dapat memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan prinsip syariah.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memiliki ekspektasi besar terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI). Erick juga berharap agar ekosistem BSI tidak hanya mengedepankan konsep syariah saja, melainkan juga memanfaatkan potensi pasar.

Meski demikian, hal tersebut harus diiringi dengan penguatan digitalisasi dan manejerial yang baik. Sehingga kehadiran Bank Syariah Indonesia ini dapat meningkatkan investasi dan kualifikasi perbankan syariah di Tanah Air.

“Konsep syariah saja tidak cukup, perlu dikemas secara digital dengan kualitas pelayanan tinggi, serta adanya institusi yang kuat. Kehadiran BSI diharapkan dapat meningkatkan kapitalisasi dan kapabilitas perbankan syariah di Indonesia,” kata Erick Thohir melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 28 Januari 2021.

“Kementerian BUMN menunjukkan komitmen keberpihakan kepada ekonomi umat melalui peleburan ketiga bank syariah Himbara. Dengan aset sebesar kurang lebih dari 200 triliun Rupiah per Desember 2020, BSI akan membangun sebuah brand yang kuat dengan produk dan layanan syariah yang inovatif untuk nasabah yang universal,” sambungnya.

Langkah tersebut juga dibarengi dengan proyeksi bahwa BSI memiliki potensi untuk menempati posisi terbaik sebagai bank syariah di tingkat global. Proyeksi itu pun bersamaan dengan potensi pengembangan modal bank syariah BUMN yang mencapai angka 225 triliun Rupiah.

BSI diyakini dapat menempati urutan ke-8 perbankan terbesar di Indonesia. Erick percaya, pergeseran animo masyarakat Indonesia terhadap syariah yang mulai terjadi sejak 2016 kian memperkuat posisi BSI, bahkan di dunia internasional.

Hal tersebut juga didukung dengan Indonesia yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia. Akan tetapi, penetrasi pasar bank syariah di Indonesia masih sangat rendah, hanya tercatat 4,1% bila dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia yang mencapai angka 29%.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini