Demonstran di Myanmar Bawa Senjata Rakitan

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Sedikitnya 11 demonstran tewas di tangan pasukan keamanan di sebuah kota di barat laut Myanmar, setelah truk bermuatan pasukan tiba untuk memadamkan aksi unjuk rasa terhadap junta militer yang berkuasa.

Para demonstran yang dipersenjatai dengan senjata rakitan, pisau, dan bom api melawan pasukan di kota Taze. Pertempuran berlanjut hingga Kamis pagi (8/4), menewaskan sedikitnya 11 demonstran dan sekitar 20 lainnya luka-luka. Tidak ada kabar tentang adanya korban dari aparat keamanan Myanmar.

Taze berada di dekat kota Kale, Myanmar, di mana sedikitnya 12 orang tewas dalam bentrokan serupa antara pasukan dan pengunjuk rasa pada Rabu (7/4), menurut media berita dan saksi mata.

Insiden-insiden tersebut dapat menandakan fase baru dalam perjuangan di mana oposisi sebagian besar menggunakan cara-cara protes damai meskipun ada tindakan mematikan dari pasukan keamanan Myanmar.

“Orang-orang akan mencoba untuk mempertahankan hidup mereka sendiri dan hak-hak mereka,” kata seorang mantan menteri pemerintah yang tergabung dalam Komite Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH), sekelompok anggota parlemen yang mewakili pemerintah sipil Myanmar yang digulingkan.

“Orang tidak akan menunggu CRPH bertindak. CRPH tidak dapat menghentikan kemungkinan perlawanan bersenjata oleh rakyat, dari rakyat,” sambungnya, melansir Reuters, Jumat, 9 April 2021.

Sejak junta militer Myanmar mengambil alih kekuasaan, aparat keamanan menggunakan tindakan represif kepada para demonstran. Junta militer bahkan mengeluarkan surat perintah untuk menangkap ratusan orang, termasuk di antaranya influencer, penghibur, artis, dan musisi.

Terbaru aktor muda Myanmar, Paing Takhon yang dilaporkan ditangkap oleh aparat keamanan. Sebagaimana diketahui, model dan aktor tampan tersebut keras menentang kudeta.

Pasukan keamanan Myanmar datang dengan 8 truk militer dan sekitar 50 tentara dan tidak jelas kemana dia dibawa, katanya. Saat ini Paing Takhon menderita malaria dan penyakit jantungnya, kata saudara perempuannya.

Meski namanya besar di Thailand, ternyata Paing yang kelahiran 17 September 1996 ini lahir dan besar di Myanmar. Ia merupakan anak ke empat dari enam bersaudara. Pria yang saat ini berumur 24 tahun ini memiliki dua kakak perempuan, satu kakak laki-laki, dan dua adik laki-laki.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Berjalan Aman dan Damai, Apresiasi Layak Diberikan Kepada Aparat Keamanan

JAKARTA – Agenda Pilkada 2024 telah dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Semua elemen masyarakat berperan penting terhadap kesuksesan penyelenggaraan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini