Dear Warga Indonesia, Jangan Panik Hadapi Corona, yang Meninggal Gak Seberapa Dibanding yang Sembuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Warga Indonesia seharusnya tidak perlu panik dengan ditemukannya kasus positif virus corona Covid-19 karena dunia menanganinya lebih baik dari pertama kali merebak. Apalagi perkembangan jumlah yang sembuh total jauh lebih banyak atau sekitar 50 ribu -an orang dibandingkan mereka yang meninggal dunia berkutat di angka 3000 -an.

Berdasarkan laman worldometer, hingga 3 Maret 2020, tercatat 93.210 orang di seluruh dunia yang terinfeksi virus yang dipersepsikan menakutkan tersebut.

Dari jumlah itu, mereka yang sembuh total mencapai 51.005 orang. Jumlah itu menunjukkan peningkatan yang siginifikan.

Pertumbuhan angka sembuh dari para pasien yang sudah selesai ditangani memang terus meningkat sejak 2 Februari 2020 dengan angka 58,20 persen. Lalu terus bertambah menjadi 89,18 persen pada 20 Februari 2020 dan menjadi 94,09 persen pada 3 Maret 2020.

Sejak 2 Februari 2020 hingga 3 Maret 2020 worldometer mencatat sudah 54.208 pasien yang sudah sudah selesai dirawat.

Dari jumlah itu hanya 3.203 yang meninggal dunia. Angka itu menunjukkan tren penurunan angka meninggal akibat virus corona sejak 2 Februari 2020.

Jika pada 2 Februari 2020 angka kematian relatif tinggi dibanding mereka yang sembuh atau sekitar 41,80 persen, maka angka itu terus menurun hingga pada 20 Februari 2020 hanya 10,82 persen dan semakin turun pada 3 Maret 2020 di angka 5,91 persen saja.

Meski kita harus tetap waspada, tetapi jangan panik seperti orang yang kurang pengetahuan dalam menghadapi wabah itu. Bukankah kita harus lebih tenang karena angka kesembuhan sudah 94,09 persen, sedangkan angka kematian hanya sekitar 6 persen saja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini