MATA INDONESIA, JAKARTA – Penolakan vaksin Covid-19 masih ada di dunia termasuk Indonesia.
Padahal data Kementerian Kesehatan menunjukkan vaksin menurunkan risiko kematian seseorang bahkan hingga 91 persen setelah mendapat booster.
Hal itu diungkapkan kandidat Ph.D ilmu kesehatan di Universitas Kobe, dr. Adam Prabata melalui pesan yang dilihat, Senin 21 Februari 2022.
Data terbaru dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa vaksinasi, terutama 2 dosis dan booster di Indonesia mampu menurunkan risiko kematian akibat Covid-19.
Rinciannya adalah mereka yang baru mendapat vaksin dosis pertama hanya mempengaruhi 11 persen pada penurunan kematian.
Artinya dosis pertama belum signifikan menurunkan kasus kematian.
Baru saat seseorang mendapat dosis kedua bisa mempengaruhi sampai 67 persen.
Pengaruh lebih besar lagi setelah mendapat booster yaitu hingga 91 persen.
Namun, penolakan menerima vaksin setidaknya masih ditunjukkan masyarakat di Jember dan bahkan di Jakarta belakangan ini.
Di Jember dalam bentuk perlawanan terhadap petugas saat melakukan vaksinasi dari pintu ke pintu, sedangkan di Jakarta dalam bentuk unjuk rasa.