MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa yang paling beruntung saat Pandemi Covid19 ini sudah bisa diketahui yaitu para CEO perusahaan farmasi dan bioteknologi produsen vaksin. Bayangan cuan melimpah tampaknya sudah di benak CEO Pfizer Albert Bourla saat perusahaannya mengumumkan hasil uji klinis vaksin Covid19 sehingga hasil penjualan sahamnya senilai hampir 5,6 juta dolar AS atau setara Rp 79 miliar.
Senin 9 November 2020, saham Pfizer melonjak sebesar 15 persen setelah perusahaan itu mengumumkan data awal uji klinis menyatakan efektivitas vaksin itu mencegah penyebaran Covid19 mencapai 90 persen.
Pfizer membuat dan melakukan uji klinis vaksin bersama rekan bisnisnya BioNTech tidak pernah menyangka harga sahamnya akan melonjak drastis.
Penjualan saham tersebut merupakan bagian dari rencana perdagangan 10b5-1 yang memang telah dijadwalkan jauh sebelumnya.
Nilai penjualan fantastis hasil penjualan yang dilakukan Bourla baru berasal dari 132.508 saham miliknya. Dia masih memiliki 81.812 lembar saham Pfizer lagi.
Juru bicara Pfizer mengungkapkan kepemilikan saham itu diperoleh setelah Albert Bourla bersama perusahaan farmasi tersebut selama 25 tahun. Namun, Bourla baru diangkat menjadi CEO pada 1 Januari 2019 dengan gaji pokok 1,65 juta dolar AS yang dibayarkan sejak 1 April 2020
Tidak jelas kapan Bourla mengetahui tentang data vaksin positif, meskipun eksekutif lain, Dr. Kathrin Jansen, kepala penelitian dan pengembangan vaksin di Pfizer, mengatakan kepada The New York Times bahwa dia mengetahui hasilnya pada pukul 1 siang. pada hari Minggu 8 November 2020.
Bourla menurut CNBC bukan eksekutif farmasi atau bioteknologi pertama yang mendapatkan keuntungan dari saham perusahaannya selama pandemi.
Lima eksekutif teratas di perusahaan biotek Moderna, yang masih mengembangkan vaksin Covid19, telah menjual lebih dari $80 juta dolar AS tahun ini karena saham perusahaan melonjak lebih dari 300 persen sejak 1 Januari 2020 seperti dilaporkan Stat News.
