Cina Temukan Bukti Adanya Air di Permukaan Bulan, Ada Kehidupan?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Bulan telah lama dianggap benar-benar kering, tetapi para ilmuwan telah mengonfirmasi keberadaan air di permukaannya lebih dari satu dekade lalu. Hal itu setelah Cina dalam misi Chang’e ke bulan mengirim kembali bukti air pertama di permukaan bulan.

Sampai saat ini temuan mereka didasarkan pada pengamatan orbital tetapi studi terbaru, yang diterbitkan di Science Advances pada Jumat, mengatakan Chang’e 5 mendeteksi tanda-tanda molekul air (H2O) atau hidroksil (OH) kimia relatif dekat.

“Ini seperti ‘perjalanan lapangan’ di Bulan, kesempatan pertama untuk mendeteksi tanda-tanda air dari jarak dekat dan resolusi tinggi di permukaan bulan,” ujar penulis utama penelitian Institut Geologi dan Geofisika di Akademi Ilmu Pengetahuan China dikutip dari South China Morning Post, Rabu 12 Januari 2022.

Chang’e-5 mengirim kembali sampel batuan bulan pada awal 2020 dan sejak saat itu Chang’e melakukan pengamatan lebih lanjut, termasuk analisis karakteristik air bulan.

Sebagian besar air di daratan bulan dianggap sebagai hasil dari “angin matahari” yang mendorong atom hidrogen ke permukaan bulan, di mana mereka bereaksi dengan oksigen di mineral permukaan untuk membentuk air dan hidroksil.

Pendarat Chang’e 5 menggunakan spektrometer mineralogi untuk menganalisis komposisi kimia batuan dan tanah di lokasi pendaratan, dan menemukan konsentrasi air kurang dari 120 bagian per juta (ppm), atau kira-kira setara dengan 120g air dalam satu ton, dalam tanah bulan.

Sebaliknya konsentrasi air di batu itu sekitar 180 ppm, perbedaan yang menurut para peneliti bisa jadi karena batu itu berasal dari bawah permukaan di mana mungkin ada sumber air tambahan.

Penelitian ini berbasis pada penelitian bertahun-tahun sebelumnya yang meneliti keberadaan air di bulan. Ketika astronot Apollo pertama kali kembali dari bulan pada tahun 1969, satelit itu dianggap benar-benar kering.

Tidak sampai tahun 2007 ketika molekul air pertama kali ditemukan di batuan bulan. Pada 2018, NASA mengonfirmasi keberadaan es air di kawah bayangan permanen di sekitar kutub bulan dan dua tahun kemudian mengumumkan bahwa H20 didistribusikan secara luas di permukaan bulan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sinergitas TNI, Polri, dan KPU Jadi Kunci Keamanan Pilkada Serentak 2024

Jakarta – Menjelang Pilkada serentak 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang, berbagai lembaga negara terus memperkuat sinergitas...
- Advertisement -

Baca berita yang ini