Cegah Virus Corona Meluas, Cina Musnahkan Uang Tunai

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Efek dari wabah virus corona berdampak pada perekonomian di Cina. Belum lama ini bank sentral Cina memutuskan untuk memusnahkan uang kertas dan logam yang berpotensi terpapar virus Corona. Bank Rakyat China (People’s Bank of Cina) mengumumkan hal ini pada Sabtu 15 Februari 2020.

Dikutip dari CNN Internasional, Senin 17 Februari 2020, benda-benda termasuk tombol elevator, gagang pintu dan benda lain yang biasa dipegang bergantian seperti uang tunai bisa membantu menularkan virus tersebut.

Alhasil, seluruh bank-bank di Cina sekarang harus “membersihkan” uang tunai yang mereka cetak dengan melakukan disinfeksi dengan cahaya ultraviolet pada suhu yang tinggi, lalu disimpan 7 hingga 14 hari sebelum disebar ke masyarakat luas.

Adapun uang tunai yang berasal dari tempat yang berpotensi mengandung virus yang tinggi seperti rumah sakit akan dimusnahkan bank sentral. Sementara cadangan uang tunai di bank di Wuhan ditingkatkan jadi lebih besar yaitu senilai 4 miliar yuan atau 573,5 juta US dolar.

Transaksi fisik antar bank antar provinsi juga akan dibatasi, meskipun sebenarnya masyarakat di kota sudah menggunakan dompet digital dan uang non tunai untuk berbelanja.

Baru-baru ini juga, studi menunjukkan kalau uang bisa menjadi media pertukaran virus dan kuman. Di setiap lembar dolar AS saja bisa ditemukan DNA hewan peliharaan, bubuk obat, hingga bakteri dan virus (studi di New York tahun 2017).

Dengan demikian, langkah ini ditujukan sebagai dorongan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona dari sisi finansial.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini