Cari Harta Karun Sriwijaya Adalah Kegiatan Tahunan Perbaiki Ekonomi Warga

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Aktivitas mencari harta karun Kerajaan Sriwijaya sudah menjadi kegiatan tahunan setiap musim kemarau, terlebih jika lahan itu terkena kebakaran lahan dan hutan (karhula) seperti beberapa hari terakhir ini. Mereka yang beruntung bisa memperbaiki nasibnya karena tidak jarang berhasil menjual barang temuannya senilai puluhan juta.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, Adi Yanto membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, awal perburuan di kawasan yang diberi nama Cengal itu sudah berlangsung sejak 2015. Ketika kemarau atau usai terjadi karhutla di daerah itu akan muncul banyak benda kuno seperti kendi, emas, dan perhiasan kuno.

Seorang warga OKI bisa mendapat emas dengan motif serta batu merah yang harganya ditaksir hingga Rp 35 juta. Ada juga yang dibeli dengan harga Rp 60 juta.

Tim Cagar Budaya Kabupaten OKI sudah datang ke lokasi harta karun dan meminta warga mau mendaftarkan setiap temuannya, terutama benda yang memiliki nilai sejarah.

Balai Arkeologi Sumatera Selatan membenarkan kawasan tersebut merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, tepatnya dijadikan kawasan perdagangan atau pelabuhan besar.

Hal itu diperkuat dengan ditemukannya bagian kapal, seperti kemudi, dayung dan papan kapal dilokasi tersebut pada beberapa waktu lalu.

Untuk memperoleh benda-benda kuno itu, warga tidak perlu mengeluarkan upaya yang terlalu berat. hanya beberapa meter saja kita sudah bisa menemukannya. Pada umumnya, benda-benda yang ditemukan mulai dari abad ke-7 sampai dengan abad ke-12 Kesultanan Palembang Darussalam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini