Cari Dukungan Masyarakat, Kelompok Radikal Selalu Berkamuflase Jadi Pro Demokrasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok radikal dan teroris bergerak dan menyebarkan ideologinya memanfaatkan kebebasan berpendapat dalam demokrasi. Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai mereka berkembang dengan berkamuflase seolah-olah pro demokrasi untuk mencari dukungan masyarakat.

“Kelompok radikal mengharamkan demokrasi jadi mereka tidak akan bermain di area ini, tetapi memungkinkan mereka berkembang berkamuflase seolah-olah pro demokrasi untuk mencari simpati massa,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Rabu 10 Februari 2021.

Sejatinya sel terorisme saat ini juga memanfaatkan kemudahan akses di era demokrasi yaitu melalui teknologi informasi dan media sosial.

Kemudahan dalam komunikasi inilah yang dieksploitasi teroris untuk menyebarkan ideologinya kepada publik secara masif dan menyeluruh.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj pernah mengemukakan demokrasi untuk mewujudkan kesejahteraan publik ternyata rentan dimanfaatkan kelompok radikal.

Maka ia menilai perlu upaya lebih intensif untuk membangun narasi positif dalam mewujudkan konten yang kreatif terutama di dunia maya.

Hal itu untuk menangkis penyebaran berita bohong, fitnah, dan paham radikalisme yang selama ini teresonasi melalui media sosial.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini