Cari Dukungan Masyarakat, Kelompok Radikal Selalu Berkamuflase Jadi Pro Demokrasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok radikal dan teroris bergerak dan menyebarkan ideologinya memanfaatkan kebebasan berpendapat dalam demokrasi. Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai mereka berkembang dengan berkamuflase seolah-olah pro demokrasi untuk mencari dukungan masyarakat.

“Kelompok radikal mengharamkan demokrasi jadi mereka tidak akan bermain di area ini, tetapi memungkinkan mereka berkembang berkamuflase seolah-olah pro demokrasi untuk mencari simpati massa,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Rabu 10 Februari 2021.

Sejatinya sel terorisme saat ini juga memanfaatkan kemudahan akses di era demokrasi yaitu melalui teknologi informasi dan media sosial.

Kemudahan dalam komunikasi inilah yang dieksploitasi teroris untuk menyebarkan ideologinya kepada publik secara masif dan menyeluruh.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj pernah mengemukakan demokrasi untuk mewujudkan kesejahteraan publik ternyata rentan dimanfaatkan kelompok radikal.

Maka ia menilai perlu upaya lebih intensif untuk membangun narasi positif dalam mewujudkan konten yang kreatif terutama di dunia maya.

Hal itu untuk menangkis penyebaran berita bohong, fitnah, dan paham radikalisme yang selama ini teresonasi melalui media sosial.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini