Buruh Percaya, Ganjar Pranowo Telpon Langsung Menteri soal Omnibus Law

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di hadapan para buruh, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku otomatis menyampaikan keberatan mereka terhadap Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) kepada menteri. Setelah itu, Ganjar justru mengajak peserta demo bernyanyi dan berjoget.

“Saya tahu perasaan panjenengan, maka saat terjadi keramaian ini, gak usahlah saya disuruh-suruh. Saya langsung telepon menteri dan menyampaikan aspirasi ‘panjenengan’ semuanya,” kata Ganjar, Senin 12 Oktober 2020.

Kepada sejumlah menteri, Ganjar menyampaikan UU Cipta Kerja ditolak buruh, meskipun sampai sekarang semuanya belum memahami isi undang-undang itu.

Menurut buruh yang menolak menurut dia mengaku kebingungan dengan peraturan tersebut, sehingga Ganjar mendesak pemerintah pusat segera menyerahkan draf salinannya.

Ganjar mengapresiasi unjuk rasa yang digelar para buruh Senin kemarin bisa menjadi contoh bagaimana cara menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dengan baik dan benar.

Ganjar menegaskan tidak melarang demonstrasi menolak UU Cipta Kerja dan membuka ruang menyampaikan pendapat, bahkan dirinya juga mengajak perwakilan DPRD Jateng, Kapolda Jateng, dan Pangdam IV/Diponegoro untuk menemui buruh yang berunjuk rasa.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini