MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar Rupiah atas dolar AS diprediksi akan kembali melanjutkan tren positif pada perdagangan hari kedua pekan ini, 18 Februari 2020. Kemarin, mata uang garuda ini ditutup ke level Rp 13.653 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat 0,16 persen.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, laju penguatan rupiah pada hari Selasa ini dipengaruhi oleh tren yang terbentuk saat ini, di mana pergerakan dolar AS tengah cenderung melemah setelah rally yang cukup panjang.
“Jika dilihat dari sentimen lain, sebenarnya belum ada sentimen baru. Masih seputar persebaran virus corona sementara data ekonomi baik dari dalam atau luar negeri juga belum ada yang baru,” ujarnya melansir Kontan.co.id, Senin sore.
Dengan demikian, Yudi memproyeksikan rupiah masih akan bergerak menguat di kisaran Rp 13.600-Rp 13.720 per dolar AS.
Sementara ekonom Bank BCA David Sumual memiliki pandangan agak berbeda. Kata David, saat ini masih minim data ekonomi yang punya pengaruh signifikan sehingga pergerakan rupiah masih akan bergantung pada virus corona.
“Tapi ada yang perlu dikhawatirkan dan diantisipasi yakni neraca dagang Januari yang defisit sebesar 864 juta dolar AS. Hari ini data ini tidak berpengaruh, tapi kemungkinan besar besok akan akan ada imbasnya, jadi harus diantisipasi,” ujarnya.
David pun memprediksi rupiah akan mengakhiri tren positif dan akan melemah pada rentang Rp 13.650-Rp 13.700 per dolar AS.