MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk pertama kalinya dalam sejarah suhu di semenanjung Antartika dilaporkan menyentuh angka lebih dari 20 derajat celcius. Laporan tersebut telah memecahkan rekor sebelumnya pada tahun 1982 yang mencatat suhu di Pulau Signy mencapai 19,8 derajat celcius. Hal ini tentunya memicu kekhawatiran akan kenaikan permukaan air laut yang dapat menenggelamkan sebagian besar daratan di dunia.
Para ilmuwan yang mengumpulkan data dari stasiun pemantauan jarak jauh di Antartika mengatakan bahwa catatat rekor suhu tertinggi tersebut adalah hal baru yang tidak normal dan luar biasa. Apabila tidak ditangani dengan serius, maka dalam jangka waktu panjang akan ada daratan yang hilang dari peradaban akibat tertelan oleh air laut yang jumlahnya kian meningkat.
Mengutip dari Climate Central, terdapat 10 negara yang berpotensi akan tenggelam lebih dahulu akibat adanya perubahan iklim yang menyebabkan permukaan air laut meningkat. Pengklasifikasiannya berdasarkan pada letak negara yang memiliki jarak 6 meter dari permukaan laut. Lalu negara apa saja yang dimaksud? Berikut ulasannya.
1. Belanda
Dalam hal persentase penduduknya, dataran rendah Belanda akan memperoleh dampak buruk dari naiknya permukaan air laut. Pasalnya, 62 persen dari penduduk Belanda saat ini hidup dalam jarak enam meter dari permukaan air laut.
2. Brasil
Brasil adalah salah satu negara yang akan memperoleh dampak paling parah dari kenaikan permukaan air laut karena lebih dari 45.000 mil persegi berada di radius enam meter dari permukaan air laut. Bahkan kenaikan air laut yang sederhana dapat memperluas teluk Guanabara Bay di Rio de Janeiro.
3. Mesir
Delta Sungai Nil Mesir telah berubah menjadi gurun air asin karena meningkatnya permukaan air laut. Tak hanya itu, Di Corniche Alexandria, gelombang air laut perlahan-lahan naik di garis pantai. Tentu kondisi ini mengancam kota bersejarah itu. Apabila tidak ditangani, kemungkinan Kota Pelabuhan Kuno Alexandria akan menghilang di bawah Mediterania.
4. Amerika Serikat
Di daerah metropolitan terpadatnya, New York, Amerika Serikat akan melihat garis pantainya bergerak, terutama di wilayah Brooklyn dan Queens, serta di bagian-bagian New Jersey sebelah timur. Jika dibiarkan begitu saja, maka tidak mustahil kenaikan permukaan air laut dapat menenggelamkan wilayah tersebut.
5. Jepang
Jepang adalah negara yang sering mengalami bencana banjir akibat perubahan iklim. Negara ini bahkan diprediksi akan tenggelam di masa depan. Tokyo yang merupakan salah satu daerah metropolitan terpadat di dunia bahkan berpotensi akan tenggelam apabila air di Teluk Tokyo kian meningkat.
6. Bangladesh
Bangladesh adalah salah satu negara yang memiliki penduduk terpadat di dunia. Lebih dari 140 juta penduduknya yang tinggal di Delta Gangga akan sangat berpengaruh apabila terjadi kenaikan permukaan air laut.
7. Indonesia
Wilayah yang akan tenggelam lebih dulu selanjutnya adalah Indonesia. Terdapat sekitar 10 persen dari keseluruhan jumlah penduduknya hidup dalam area yang memiliki jarak enam meter dari permukaan laut. Untuk wilayah Ibu Kota, Jakarta, bahkan diperkirakan akan setengah wilayahnya terendam.
8. India
India adalah negara yang memiliki jumlah penduduk terpadat nomor dua di dunia. Negara ini akan melihat semenanjung barat kota yang paling padat penduduknya, Mumbai, berubah menjadi sebuah pulau apabila kenaikan permukaan air laut tidak segera diatasi. Tercatat sebanyak dua persen atau sekitar 28 juta jiwa dari penduduk negara ini tinggal di dataran rendah.
9. Vietnam
Sekitar 36 persen penduduk Vietnam tinggal di sepanjang pesisir pantai. Ujung selatan negara ini menjorok ke Laut Cina Selatan. Saat ini negara yang menampung delapan juta orang Kota Ho Chi Minh ini tidak akan selamat kecuali memiliki perlengkapan selam yang hebat saat air lau telah meningkat.
10. Cina
Ini adalah negara yang akan mendapatkan dampak terbesar apabila permukaan air laut terus menunjukkan peningkatan. Cina juga termasuk ke dalam negara dengan jumlah penduduk paling banyak di dunia.
Cina saat ini memiliki 85 juta warga yang tinggal di jarak enam meter dari permukaan laut. Dan kota terpadatnya, Shanghai, akan terlihat seperti Venesia di masa depan jika perubahan iklim tidak segera diatasi. (Marizke)