MATA INDONESIA, ILAGA – Tiga prajurit TNI Satgas YR 408/SBH gugur di distrik Gome Kabupaten Puncak, Papua.
Bupati Puncak, Willem Wandik menyesalkan peristiwa itu. Ia mengakui Kabupaten Puncak rawan konflik dan masih jauh dari rasa aman. ”Penembakan di daerah ini susah terprediksi, karena kelompok bersenjata memiliki pimpinan dan kelompok masing-masing. Di Dalam kelompok ini ada anak-anak hingga usia remaja, setingkat SD dan SMP yang sudah memegang senjata. Mereka sedang mencari jati diri. Susah dikendalikan dan mengancam bagi kita ke depan,” katanya, Sabtu 29 Januari 2022.
Sebagai kepala daerah, Willem telah melakukan konsolidasi agar daerahnya aman dan pembangunan bisa jalan. Salah satunya dengan melakukan jalur kompromi, bahkan jalur persuasif.
Cara-cara seperti ini sudah berjalan sejak Kabupaten Puncak masih bergabung dengan Kabupaten Puncak Jaya sampai dengan sudah mekar dan berusia 13 tahun.
”Nyatanya, jalur persuasif susah sekali untuk menuju Kabupaten Puncak yang aman. Saya hanya bisa menyarankan kepada masyarakat, ASN dan siapapun di kabupaten ini agar selalu siaga dan waspada dalam beraktivitas,” katanya.
Willem menjelaskan sebagai pimpinan, tugasnya meminta ASN dan warga setempat beraktivitas seperti biasa pasca penembakan yang terjadi.
”Namun di sisi lain, keamanan juga perlu diwaspadai. Makanya saya selalu ingatkan, daerah rawan seperti Puncak harus tetap waspada,” katanya.
Bupati bersama Kapolres Puncak dan Dandim Puncak Jaya, memantau langsung suasana dalam Kota Ilaga, sekaligus bertemu dengan warga maupun pedagang di Pasar.
Mereka mengajak masyarakat untuk kembali melakukan aktivitas seperti biasa.