MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Cyber Indonesia Husin Shihab menanggapi foto Munarman saat baiat atau pengucapan janji anggota terorisme ISIS. Husin Shihab menganggap bahwa telah terbukti Munarman tergabung dalam jaringan terorisme ISIS.
Pasalnya, beberapa foto yang diunggah oleh Husin Shihab memperlihatkan Munarman berada di beberapa kegiatan ISIS. ”Ini foto-foto Munarman dengan bendera ISIS,” tutur Husin Shihab sebagaimana dikutip dari Twitter @HusinShihab pada Minggu 7 Februari 2021.
“Kurang bukti apa kepolisian @DivHumas_Polri untuk memanggil Munarman atas dugaan keterkaitannya dengan ISIS?,” ujarnya.
Husin Shihab menilai bahwa pengikut ISIS sejak dahulu selalu menyebarkan fitnah dan hoax. Sama halnya dengan Munarman, namun sayangnya belum ada tindakan dari pihak berwajib.
“Pengikut ISIS dari dulu tukang sebarkan fitnah dan hoax,” ucap Husin Shihab.
“Munarman sudah dilaporkan atas berita bohong tapi belum juga ditangkap,” ujarnya.
Munarman awalnya dikenal luas sebagai pendekar hukum dan aktivis pembela hak-hak sipil. Ia juga dikenal antimiliterisme. Karakternya yang egaliter dan nasionalis ini tidak diragukan begitu melihat sepak terjangnya sebagai aktivis di YLBHI dan Kontras.
Namun, tiba-tiba semua orang terkaget-kaget seolah Munarman berubah watak menjadi keras dan bengis. Media menggambarkannya seolah-olah menjadi tokoh radikal, saat dia bergabung dengan Front Pembela Islam (FPI).
Menurut keterangan beberapa temannya, minat Munarman pada gerakan Islam bermula saat ia menjadi anggota Tim Pengacara Abu Bakar Ba’asyir tahun 2002. Selepas tidak mendampingi Ba’asyir, ia mulai dekat dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dari HTI, ia mulai mengenal sejumlah tokoh Islam garis keras, termasuk Ketua FPI Habib Rizieq Shihab.
Dia lantas mendirikan An Nashr Institute. Belakangan ia banyak berada pada garis depan atas kampanye pembubaran Ahmadiyah.
Munarman mengawali karier dari bawah. Suami Anna Noviana itu terjun ke dunia advokasi saat menjadi relawan pada LBH di Palembang tahun 1995. Selang dua tahun kemudian, kariernya menanjak dengan menjadi Kepala Operasional LBH Palembang.
Namanya mulai dikenal saat menjabat koordinator Kontras Aceh pada medio 1999-2000. Kariernya berlanjut hingga dia menduduki posisi Koordinator Badan Pekerja Kontras.
Dengan sederet jabatan itu, tidak heran jika cabang pendukung pencalonannya menjadi orang nomor satu di YLBHI adalah LBH Palembang dan Banda Aceh, di samping LBH Lampung.