Bukannya Terima Kasih, Wanita Ini Malah Digugat usai Selamatkan Nyawa Temannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, TAIWAN – Curhatan seorang wanita asal Taiwan yang akan digugat setelah menyelamatkan nyawa temannya viral di media sosial. Temannya tak terima bantuan yang diberikan ternyata menimbulkan memar.

Wanita yang digugat itu diketahui bermarga Chu. Chu mulanya akan melihat temannya itu pingsan di kantor dan jantungnya berhenti berdetak dan dia tidak bernapas.

Dilansir dari Asia One, Selasa 1 Desember 2020, Chu lantas segera berusaha membawanya ke rumah sakit. Namun karena tidak adanya akses ke Defibrillator Eksternal Otomatis (AED), Chu berusaha menolongnya dengan melakukan resusitasi jantung paru (CPR) selama 15 menit.

“Saya melakukan CPR sampai saya kelelahan, tetapi saya bertahan karena saya ingin menyelamatkannya,” tulis Chu dalam Facebooknya pada Selasa 24 November 2020.

Berkat pertolongannya tersebut, teman Chu berhasil sadar.
Tapi bukannya berterima kasih, rekan Chu itu malah memberikan komplain tak mengenakan kepada dirinya.

Dia menanyakan tentang apa yang dilakukan Chu sampai bisa membuat dadanya menjadi memar. “Berapa banyak tenaga yang kamu lakukan? Luka saya sangat besar,” tulis rekannya dalam pesan teks yang dikirimkan ke Chu.

“Apakah kamu menyalahkanku karena mengerahkan terlalu banyak tenaga selama CPR?” balas Chu.

Dalam unggahan Chu juga terlihat bahwa rekannya itu turut serta menyertakan foto dadanya yang memar. Rekannya mengatakan bahwa sebagai penderita diabetes, dia takut lukanya itu akan terinfeksi dan berpotensi untuk diamputasi.

Sementara itu, Chu mengatakan bahwa dirinya memiliki sertifikasi teknisi medis darurat sehingga dia memang bisa menolong orang-orang dalam kondisi darurat. Dia juga memberikan pertanyaan dan meminta pendapat dari para netizen mengenai hal mana yang kira-kira lebih penting.

Bagaimana menurutmu?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini