Bukan Cuma Go-Jek, Kegiatan Ini Bakal Bikin Nadiem Makarim Sukses Jadi Mendikbud

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Sampai hari pertama Kabinet Indonesia Maju bekerja, Kamis 24 Oktober 2019, mungkin masih banyak orang bertanya-tanya mengapa Nadiem Makarim ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Mungkin jawabnya karena mantan CEO Go-Jek itu menjadi salah seorang berpengaruh di Pathways for Prosperity for Technology and Inclusive Development.

Itu adalah program untuk membantu negara-negara berkembang bisa beradaptasi dengan berbagai inovasi baru di dunia digital sehingga mengubah budaya kerja, termasuk di bidang pendidikan.

Nadiem mengendalikan program itu bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan filantropis dunia yang juga istri dari Bill Gates, Melinda French Gates. Dia menjadi salah seorang komisioner program tersebut.

Program yang diluncurkan tahun lalu itu bertujuan membuat online 3 juta warga dunia hingga 2023.

Selama 2019, Pathways for Prosperity for technology and inclusive development mulai mendigitalkan bidang kesehatan dan pendidikan di negara-negara yang belum terhubung dengan teknologi informasi.

The Pathways for Prosperity Commission didirikan berkolaborasi dengan Bank Teknologi PBB untuk membantu negara-negara yang kondisi sosial ekonominya memprihatinkan dan angka indeks pembangunan manusia tergolong paling rendah se-dunia.

Keikutsertaannya di program tersebut tampaknya bakal memudahkan Nadiem mendigitalkan dunia pendidikan Indonesia hingga ke pelosok yang terbelakang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini