MATA INDONESIA, HAITI – Sekelompok warga Haiti dan Kolombia yang dicurigai membunuh Presiden Haiti, Jovenel Moise mengatakan kepada pihak penyidik bahwa mereka sebenarnya berencana menangkap sang presiden, bukan membunuhnya.
Sebagaiamana diketahui, Moise ditembak mati pada Rabu (8/7) pagi waktu setempat, di rumahnya di Port-au-Prince. Otoritas Haiti sebelumnya mengatakan Moise ditembak oleh unit pembunuh yang terdiri dari 26 orang Kolombia dan dua orang Haiti.
Pembunuhan dan ketidakpastian tentang siapa yang menyusun plot itu adalah yang terbaru dalam serangkaian pukulan yang menghantam Haiti –negara yang sedang berjuang, yang telah meminta bantuan internasional.
Amerika Serikat (AS) sejauh ini menolak permintaan pasukan Haiti, meskipun seorang pejabat senior AS mengatakan pada Minggu (11/7) bahwa Washington mengirim tim teknis untuk menilai situasi.
Mengutip pernyataan beberapa tersangka yang sudah ditahan, misi mereka adalah untuk menangkap Moise dan membawanya ke istana presiden.
Orang-orang Kolombia yang ditahan mengatakan mereka disewa untuk bekerja di Haiti oleh perusahaan CTU Security yang berbasis di Miami, yang dijalankan oleh imigran Venezuela, Antonio Enmanuel Intriago Valera.
Berdasarkan foto dan gambar sinar-X dari hasil autopsi Moise yang diposting di media sosial menunjukkan bahwa tubuhnya penuh dengan lubang peluru, tengkorak retak, dan patah tulang lainnya, menggarisbawahi sifat brutal serangan itu.
Melalui media sosial, warga Haiti di beberapa bagian ibu kota Port-au-Prince merencanakan protes pekan ini terhadap Perdana Menteri sementara dan penjabat kepala negara, Claude Joseph.
Hak Joseph untuk memimpin negara telah ditentang oleh politisi senior lainnya, mengancam akan memperburuk kekacauan yang melanda negara termiskin di Amerika itu.
Sementara itu, salah satu pemimpin geng terkemuka Haiti, Jimmy Cherizier – mantan perwira polisi, mengatakan bahwa anak buahnya akan turun ke jalan untuk memprotes pembunuhan itu.
Cherizier, bos dari apa yang disebut federasi G9 dari sembilan geng, mengatakan polisi dan politisi oposisi telah bersekongkol dengan “borjuasi busuk” untuk “mengorbankan” Moise.