BPN Dorong Pengembangan Food Estate di Tanah Air

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Badan Pangan Nasional mendorong urgensi pengembangan food estate atau lumbung pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

Plt Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Andriko Noto Susanto mengatakan urgensi pengembangan food estate adalah dinamika lingkungan strategis ketahanan pangan terkait jumlah penduduk, perubahan iklim, situasi sosial, ekonomi, dan politik dunia.

Selain itu kata dia masih terdapat beberapa komoditas pangan yang masih dipenuhi dari impor. Untuk itu sangat penting memaksimalkan produksi dalam negeri sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.

Menurut dia, hal yang juga penting adalah menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, karena beberapa daerah tidak mampu menghasilkan pangan sendiri sehingga pangan tersebut tidak tersedia dan harganya relatif mahal karena didatangkan dari luar daerah.

Karena itu Andriko menegaskan pentingnya pemerataan ketersediaan pangan di seluruh wilayah dan juga pengentasan daerah rawan pangan, daerah terdampak bencana dan 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal).

“Food estate dapat berperan dalam penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah, dimana NFA berperan dalam menyinergikan penyerapan hasil oleh Bulog untuk cadangan pangan pemerintah maupun penyerapan oleh BUMN Pangan untuk skema komersil,” katanya.

Selain itu dia memaparkan pentingnya mengkorporasikan petani sebagai upaya mengembangkan model bisnis melalui konsolidasi petani dan usaha tani yang mampu memberikan nilai tambah, memperkuat kelembagaan petani, meningkatnya posisi tawar petani sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

“Pemerintah memberikan penguatan kapasitas bagi para pelaku yang sudah berjalan dan dukungan lain seperti irigasi, benih, asuransi dan regulasi serta penyuluhan dan litbang,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini