BPBD Sleman Tinjau dan Berikan Bantuan Untuk Warga Korban Longsor

Baca Juga

MATA INDONESIA, SLEMAN – Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meninjau lokasi longsor yang menyebabkan salah satu rumah warga Dusun Karangtanjung, Kalurahan Pandowoharjo, Sleman mengalami kerusakan berat. 

Didampingi BPBD Sleman dan Dinsos Sleman, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melihat secara langsung kondisi rumah warga yang mengalami kerusakan. 

Peninjauan tersebut dilakukan Bupati Sleman usai mendapatkan laporan terjadinya longsor dan menimpa rumah warga pada hari Selasa (11/10) lalu, pada pukul 15.30 WIB setelah diguyur hujan lebat. 

“Kami melakukan peninjauan langsung setelah adanya laporan terjadinya longsor akibat hujan lebat. Saya bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” jelas Kustini saat ditemui dilokasi longsor pada hari Rabu (12/10).

Kustini mengungkapkan kondisi rumah warga yang terdampak longsor, mengalami kerusakan berat dan keluarga  telah mendapatkan perawatan dikarenakan mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut. 

Lebih lanjut, Kustini menuturkan bahwa beberapa hari terakhir ini terjadi hujan yang cukup lebat di wilayah Sleman sehingga masyarakat perlu lebih waspada untuk potensi dampak dari adanya hujan lebat. 

Sementara bagi Warga Karangtanjung yang menjadi korban longsor, Kustini mengatakan Pemkab Sleman melalui BPBD Sleman memberikan bantuan penuh sebesar Rp 50.000.000,00 untuk perbaikan rumah yang mengalami kerusakan berat. 

Hal senada disampaikan Kepala BPBD Sleman, Makwan. Ia menjelaskan bahwa Pemkab Sleman berdasarkan Perbup No.56 tahun 2021 mengenai Pedoman Pengelolaan Bantuan Bencana, memberikan bantuan penuh dengan salah satu pertimbangan bahwa korban merupakan warga yang masuk dalam kategori KK miskin. 

Pada kesempatan tersebut, Makwan juga menyampaikan bahwa sebagai upaua mitigasi bencana, masyarakat perlu memperhatikan sumber pemicu bencana. Terlebih saat ini, dari informasi yang dihimpun BPBD Sleman, terdapat kondisi cuaca ekstrim sampai dengan 15 Oktober 2022. 

“Kita perlu waspada karena cuaca ekstrim itu hujan sangat deras, mungkin durasinya tidak panjang tapi itu bisa menimbulkan volume air yang sangat banyak. Sehingga masyarakat harus waspada akan potensi bencana akibat cuaca ekstrim,” ujarnya.

Reporter: Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini