Bosen ke Puncak? Pergi Aja ke Curug Ciherang Dijamin Seger, Murah Lagi

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Bosan berwisata ke daerah Puncak tapi kamu gak punya dana lebih untuk keluar Jabodetabek? Jangan khawatir, masih banyak tempat-tempat asik di wilayah itu, salah satunya adalah Curug Ciherang.

Dalam Bahasa Sunda Curug berarti air terjun. Tetapi, di Curug Ciherang tidak cuma ada air terjun, ada juta wahana wisata alam lain yang dijamin bisa membuat kepala jadi fresh bersih dari urusan pekerjaan selama seminggu sebelumnya.

Menuju tempat itu juga relatif mudah, karena jalan-jalan ke sana relatif beraspal dan bisa dilalui jenis mobil apapun hingga lokasi curug. Tempat wisata itu bisa dijangkau dari berbagai arah seperti Jakarta, Bandung dan Bogor.

Rumah pohon di Curug Ciherang. (IG @curug_ciherang)

Rute dari Jakarta lewat tol

Jika dari Jakarta pun kita bisa menggunakan jalan tol maupun jalan arteri Jakarta – Bogor. Jika melalui jalan tol disarankan kamu keluar di exit Sentul City.

Jika sudah berada di Sentul City teruskan perjalanan ke Jungle Land hingga menemukan sebuah jalan perkampungan di bagian kanan pintu wahana itu.

Ikuti jalan tersebut sampai di Curug Kencana. Setelah melewati curug itu, Kamu akan tiba di pertigaan Gunung Pancar. Dari situ jangan ambil jalan ke arah gunung, tetapi lurus hingga menemukan pertigaan Curug Loji, lalu belok ke kiri menuju Jonggol. Lalu carilah petunjuk ke arah Curug Ciherang.

Dari Jakarta lewat jalan arteri.

Jika ingin melalui jalan arteri biasa, ambillah Jalan Raya Bogor atau jalur lama penghubung Jakarta-Bogor. Jika Kamu sudah masuk daerah Cibinong perhatikan supermarket Carrefour, lalu cari arah ke flyover.

Setelah melewati flyover carilah Jalan Mayor Oking di sebelah kanan, tempuhlah hingga Citeureup dan dilanjutkan ke Cipanas kemudian arahkan kendaraan Kamu ke Jonggol. Dari situ carilah penunjuk arah atau bertanyalah kepada warga sekitar jalan menuju Curug Ciherang.

Kolam renang dengan pemandangan indah. (IG curug_ciherang)

Jalur dari Bandung

Jika Kamu dari Bandung tempuhlah jalur Jalan Raya Cibogo – Ciranjang, hingga tiba di pertigaan dengan Jalan Cinangsi, ambillah jalur itu hingga ketemu SPBU. Dari SPBU Cinangsi temukan jalan ke Jonggol. Setelah itu carilah petunjuk arah ke Curug Ciherang.

Tiket yang relatif murah

Untuk menikmati semua keindahan Curug Ciherang, di kawasan yang dikenal dengan Puncak 2 itu, Kamu cuma harus membayar tiket masuk Rp 20 ribu per orang. Jika Kamu membawa sepeda motor bayar parkirnya juga hanya Rp 5000, sedangkan mobil Rp 10 ribu.

Semua itu sudah membuat Kamu bisa menikmati pemandangan pegunungan yang cantik jelita. Jika kamu ingin menikmati gazebo yang sudah disediakan harus membayar sewa.

Jembatan gantung Curug Ciherang. (IG @curug_ciherang)

Jangan lupa menikmati curug atau air terjun setinggi 30 meter yang airnya dingin dan membentuk kolam di bawahnya. Kolam itu terbentuk dari bebatuan besar yang ada di bawah curug.

Selain curug ada pula rumah pohon yang bakal membuat kita takjub memandangi keindahan lukisan sang pencipta di tanah pasundan itu dari ketinggian. Banyak wisatawan yang sangat betah berada di tempat ini.

Di kawasan itu juga ada kolam renang yang dibangun sedemikian rupa sehingga saat kita berenang bisa memandangi kehindahan hamparan lembah dan gunung di depannya. Tetapi untuk menggunakan fasilitas itu kita akan dikenakan biaya yang berbeda saat masuk kawasan tersebut yaitu Rp 35 ribu termasuk tiket masuk lokasi wisata.

Jadi tunggu apalagi, langsung aja gas pol ke Curug Ciherang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini