Bos Inter Milan Putuskan Gulung Tikar, Klub Resmi Ditutup

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Suning Group, pemilik Inter Milan dilaporkan telah membubarkan klubnya di Liga China, Jiangsu Suning karena alasan finansial.

Padahal, klub tersebut telah menjuarai Liga Super Cina pada November 2020 lalu, dengan menggilas Guangzhous Evergrande di final.

Setelah itu, Suning mulai kehilangan pemasukan. Imbasnya, mereka tak bisa memenuhi tenggat waktu pendaftaran pemain untuk Liga Champions Asia.

Per 28 Februari, Jiangsu akhirnya dibubarkan secara resmi. Klub ini telah lima tahun dipegang oleh Suning. Pembubaran juga berlaku untuk tim sepak bola wanita dan akademinya.

Suning rupanya tak bisa terus-terusan membiayai klub di masa pandemi ini, dan lebih fokus untuk pendanaan inti bisnis mereka, yakni ritel.

“Karena tumpang tindih berbagai elemen yang tidak dapat dikendalikan, Jiangsu Football Club secara efektif tidak dapat menjamin kelanjutan aktivitas. Mulai saat ini, Jiangsu Football Club dibubarkan,” ujar pernyataan resmi Suning.

“Dalam enam bulan terakhir, klub telah berusaha keras untuk memastikan keberlanjutan klub ini, tanpa kehilangan peluang apa pun. Aktivitas di setiap tim akan dihentikan. Di saat yang sama, kami berharap masalah yang berkaitan dengan pengembangan di masa depan akan terus berlanjut dengan skala besar, mungkin dengan perusahaan baru yang bersedia mengambil alih.”

Inter Milan juga diketahui kini juga tengah dilanda krisis keuangan. Kabarnya, Suning juga akan menjual Inter Milan kepada investor baru.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini