BNPB: 5.929 Personel Gabungan Padamkan Karhutla di Lima Provinsi

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA-Sebanyak 5.929 personel gabungan diterjunkan dalam upaya pemadaman api yang membakar hutan dan lahan (Karhutla) di lima provinsi di Indonesia.

Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, personel gabungan tersebut merupakan Satuan Tugas (Satgas) Darat yang berasal dari unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api dan kementerian/lembaga lainnya.

Upaya Satgas Darat didukung operasi udara di bawah kendali Satgas Udara. Satgas Udara mengerahkan armada helikopter dan fixed wing yang difungsikan untuk pemadaman, pendinginan, patroli dan survei.

Helikopter-helikopter tersebut disiagakan di empat provinsi, yaitu Riau 17 helikopter, Sumatera Selatan tiga heli, Kalimantan Barat 6 heli dan Kalimantan Tengah 7. Total air yang digunakan untuk pemadaman dan pendinginan sejumlah 61.066.300 liter untuk semua wilayah terdampak.

Selain menggunakan helikopter, Satgas Udara juga didukung pesawat untuk operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). Operasi ini dimaksudkan untuk memicu terjadinya hujan di wilayah-wilayah yang terpapar hotspot atau titik panas dengan menebarkan garam di awan potensial.

“Perkembangan per 29 Juli 2019 pukul 16.00 WIB, luas lahan terbakar di Riau seluas 27.683,47 hektare. Dampak luas lahan di wilayah Riau terbesar dibandingkan wilayah lain di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan,” katanya.

Luas lahan yang terbakar kata dia, teridentifikasi di wilayah Kalimantan Barat 2.273,97 hektare, Sumatera Selatan 236,49 hektare, Kalimantan Selatan 52,53 hektare, Kalimantan Tengah 27 hektare dan Jambi 4,18 hektare.

Titik panas dengan kategori kepercayaan lebih dari 80 persen atau tinggi yang tercatat hingga 29 Juli 2019 pukul 16.00 WIB yakni ada di Riau 27 titik, Jambi 26 titik, Kalimantan Tengah 14 titik, Kalimantan Barat 12 titik dan Sumatera Selatan 5 titik. Sementara itu, wilayah Kalimantan Selatan tidak teridentifikasi adanya hotspot.

 

Berita Terbaru

Tol Baru, Tantangan Baru: Polisi Siapkan Strategi Hadapi Kepadatan di Jogja saat Nataru

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan dipastikan mulai beroperasi secara fungsional selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kehadiran tol ini diperkirakan akan meningkatkan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk mengantisipasi kepadatan, polisi lalu lintas telah mempersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini