BK DPRD DKI Simpulkan Politisi PSI William Aditya Sarana Hanya Lakukan Kesalahan Kecil

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menyatakan pengungkap anggaran lem aibon miliaran rupiah milik pemerintah provinsi melakukan kesalahan kecil. Alasannya anggota DPRD dari Fraksi PSI William Aditya Sarana itu tidak pas mengungkapnya.

“Mungkin dianggap tidak proposional. Karena William bukan anggota Komisi E dan tidak membidangi masalah pendidikan. Toh ada orang PSI kan yang di Komisi E, bahkan wakil ketua Komisi E adalah orang PSI,” kata Ketua BK DPRD DKI Achmad Nawawi seperti dikutip Jumat 29 November 2019.

Meski begitu Nawawi menghargai sikap kritis William yang gerah dengan sikap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang lamban mengungkap APBD 2020.

Laporan tersebut diserahkan kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dari Fraksi PDI Perjuangan.

Hal tersebut dilakukan karena hanya pimpinan DPRD lah yang berhak menjatuhkan sanksi kepada politisi berusia 23 tahun tersebut.

William Aditya Sarana dilaporkan seorang warga Jakarta bernama Sugiyanto pada Senin 4 November 2019 karena telah mengunggah dokumen rancangan KUA-PPAS ke media sosialnya yang akhirnya viral karena angka-angka yang tidak masuk akal untuk pembelian barang seperti lem aibon senilai Rp 62 miliar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini