BINDA Sulteng Siapkan 13.000 Vaksin Sinovac

Baca Juga

MATA INDONESIA, MAKASSAR – Sebanyak 13.000 dosis vaksin jenis Sinovac disediakan Badan Intelijen Negara (BIN) daerah Sulawesi Selatan. Targetnya, menyasar anak-anak dan lansia.

Vaksinasi ini dilakukan guna mencegah meluasnya varian Omicron. ”Dengan masuknya 13.000 dosis vaksin ini, dipastikan vaksinasi untuk anak khususnya usia 11 hingga 16 tahun serta lansia yang sebelumnya tidak terlaksana akibat tidak adanya stok,” ujar Khaeruddin Saleh selaku Kabag Ops Binda Sulteng, Selasa 25 Januari 2022.

Khaeruddin mengungkapkan, Binda Sulteng menunggu ketersediaan stok vaksin dari pusat. Begitu tiba, vaksin langsung didistribusikan ke Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.

Dia juga menjelaskan, capaian vaksinasi masyarakat Sulawesi Tengah dosis pertama sudah tinggi. Namun, untuk dosis kedua masih di bawah target nasional.

“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulteng, total akumulatif vaksinasi terhadap kelompok dewasa telah mencapai 78 persen dosis pertama dan 48 persen dosis kedua,” ujar Khaeruddin.

“Kemudian, pada data akumulatif vaksinasi dengan sasaran kelompok usia lanjut (lansia), Sulawesi Tengah masih juga dalam persentase tidak lebih dari 50 persen,” katanya.

Asmanur Kepala Seksi Kefarmasian Provinsi Sulteng, mengapresiasi penyelenggaraan vaksinasi oleh Binda Sulteng. Dia juga berharap, capaian herd immunity bisa segera terwujud.

“Terima kasih atas penyediaan stok vaksin dan gelaran vaksinasi ini. BIN sendiri melalui BIN Daerah Sulawesi Tengah, saat ini gencar membantu pemenuhan herd immunity dengan menggelar vaksinasi massal,” ujar Asmanur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini