Binda DIY Buka Pos Siaga dan Salurkan Logistik ke Warga Terdampak Erupsi Gunung Merapi

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Daerah Istimewa Yogyakarta mendirikan posko siaga untuk membantu warga korban erupsi gunung merapi. Posko tersebut didirikan bertujuan untuk membantu distribusi logistik, makanan, dan pelayanan kesehatan kepada korban bencana alam.

Diketahui, Erupsi di Gunung Merapi masih berlangsung hingga Minggu 12 Maret 2023. Bahkan jarak luncur awan panas guguran pada pukul 07.56 WIB hingga 2.500 meter ke barat daya Kali Bebeng.

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), sejak Sabtu kemarin pukul 12.12 WIB hingga Minggu (12/3/2023) pukul 12.00 WIB, Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 53 kali. Jarak luncur terjauh rentetan awan panas guguran itu adalah 4 kilometer (km) ke arah barat daya.

Plt KABINDA DIY, Wahyu M Waly mengatakan saat ini kami telah berkoordinasi dengan warga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Hal tersebut disampaikan olehnya saat berada di Posko Siaga Merapi BINDA DIY, Minggu (12/3/2023).

“Hari ini kita telah berkoordinasi dengan warga dan para relawan. Sekarang kita beri bantuan logistik dan menyiagakan mobil ambulan di posko siaga,” kata Wahyu.

Melalui bantuan dan kehadiran posko tersebut diharapkan mampu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana erupsi gunung merapi. Serta masyarakat yang terdampak bisa segera bangkit.

“Harapan kita tentunya karena mereka sudah mengalami musibah, terkena erupsi gunung merapi, diharapkan dampaknya kita kurangi sedikit-sedikit. Setidaknya kita bisa mengurangi beban mereka dengan berbagi,” jelasnya.

Sampai berita ini diturunkan Dari Kejadian Erupsi tersebut tidak Mengakibatkan Adanya Korban Jiwa Maupun Kerugian Materiil, Masyarakat dihimbau Untuk Tetap Meningkatkan Kewaspadaan Dan Kesiapsiagaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini