Biden Labeli Putin Penjahat Perang, Korut Beberkan Kejahatan AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, PYONGYANG – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden melabeli Presiden Rusia, Vladimir Putin sebagai penjahat perang menyusul invasi Moskow ke negara tetangga, Ukraina.

Tudingan miring AS tersebut ternyata mendapat respons, Korea Utara. Melalui media pemerintah, KCNA, Pyongyang justru mengungkap kejahatan Paman Sam di sejumlah negara, seperti Irak, Afghanistan, dan Yugoslavia.

KCNA juga membantah sanksi AS terhadap Rusia akan menjadi bumerang. “Washington akan menjadi pecundang terakhir di panggung dunia,” tulis KCNA dalam editorialnya, melansir News Delivers, Minggu, 10 April 2022.

“Dengan menuduh Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina, Amerika Serikat berusaha mencemarkan nama baik Rusia dan mencapai keruntuhan rezimnya,” lanjut editorial itu.

“Ini mengingatkan salah satu pihak yang bersalah yang mengajukan gugatan terlebih dahulu,” tambah KCNA sambil menyoroti kejahatan AS atas apa yang disebut pembunuhan tanpa ampun jutaan warga sipil tak berdosa di Afghanistan, Irak, dan Yugoslavia.

Baru-baru ini, Ukraina dan pendukung Barat-nya melontarkan tuduhan kejahatan perang terhadap Rusia. Di mana mereka menuduh pasukan Moskow membantai warga sipil di kota Bucha, Ukraina.

Moskow dengan keras membantah tuduhan itu, mengklaim bahwa bukti itu dimanipulasi oleh Ukraina sebagai bagian dari kampanye propaganda dan upaya menyudutkan Rusia. Kremlin bahkan mendesak PBB untuk menyelediki insiden tersebut.

Sebelum insiden di Kota Bucha, Presiden Biden secara blak-blakkan menyebut Putin sebagai penjahat perang yang tidak bisa tetap berkuasa.

“Menyebut kepala negara yang berdaulat sebagai penjahat perang dan diktator pembunuh tanpa alasan yang dapat dibenarkan dan dikonfirmasi … adalah penghinaan terhadap negara lain dan pelanggaran kedaulatan yang jelas,” tulis KCNA.

“Mungkin masalahnya karena dia (Biden) membaca naskah yang sudah disiapkan asistennya sebelumnya. Kalau tidak, kesimpulannya bisa jadi ada masalah dalam kemampuan intelektualnya dan bahwa pidatonya yang sembrono hanya menunjukkan kecerobohan seorang lelaki tua dalam kepikunannya,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini