Vaksinasi Usai Salat Tarawih Percepat Kekebalan Masyarakat Terhadap Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, PURWOKERTO – Pakar epidemiologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dr. Yudhi Wibowo mengapresiasi program vaksinasi usai salat tarawih.

Itu untuk mempercepat tercapainya kekebalan komunal terhadap Covid-19.

“Program vaksinasi di masjid, bagi pengguna jalan, hingga melibatkan tokoh agama, merupakan terobosan yang perlu diapresiasi,” ujar Yudhi dalam keterangannya, Minggu 10 April 2022.

Langkah-langkah itu, seperti dilansir Antaranews, diharapkan bisa meningkatkan cakupan vaksinasi di wilayah masing-masing.

Begitu juga dengan sosialisasi vaksinasi sehingga masyarakat semakin yakin menerimanya karena memiliku manfaat yang besar.

Hal itu juga bisa memberi perlindungan uang optimal bagi masyarakat muslim yang merayakan hari kemenangan, baik mudik atau melakukan saling kunjung di antara kerabat.

Upaya tersebut harus diimbangi dengan kedisiplinan masyarakat dengan protokol kesehatan sehingga penularan covid-19 semakin diminimalisir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini