MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis, 23 Januari 2020. Mengutip data RTI Bussines, rupiah ditutup di posisi Rp 13.630 per dolar AS atau menguat 0,11 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan mata uang garuda dipengaruhi oleh keputusan BI yang kembali menahan suku bunga acuan di level 5 persen.
“Penguatan rupiah juga didorong pasokan valas dari para eksportir serta aliran masuk modal asing yang tetap berlanjut. Hal ini sejalan dengan prospek ekonomi Indonesia yang tetap terjaga, daya tarik pasar keuangan domestik yang tetap besar dan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda,†katanya sore ini.
Sementara dari dalam negeri, laju rupiah juga ditopang oleh stabilnya ekonomi global. Hal ini disebabkan oleh kembali damainya AS dan Cina, yang ikut mendorong data ekonomi Eropa sedikit membaik.
“Sehingga pasar menunggu pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) pimpinan Presiden Christine Lagarde yang akan dirilis hari ini. Apakah akan kembali agresif dan akan menggelontorkan stimulus atau tetap mempertahankan suku bunga acuan,†ujarnya.