BI Papua Barat Siapkan Uang Tunai Rp 1,47 T untuk Diedarkan Selama Nataru

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat menyiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp1,47 triliun untuk menyambut Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, James Wilson Tobing mengungkapkan bahwa jumlah uang layak edar yang dikeluarkan BI Papua Barat mengalami peningkatan 18,5 persen menjadi Rp 1,36 triliun dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp 1,15 Triliun.

Ia menjelaskan bahwa peningkatan ini dikarenakan adanya peningkatan aktivitas masyarakat seraya dengan penurunan kasus aktif Covid-19 di wilayah Papua Barat.

“Kebutuhan uang layak edar yang telah disiapkan berasal dari persiapan perbankan dalam rangka penyerapan anggaran akhir tahun, realisasi anggaran Dana Desa, proyek Pemerintah Daerah serta kebutuhan masyarakat di Papua Barat,” ujarnya, Rabu 8 Desember 2021.

Menyikapi kebutuhan ULE yang tinggi, BI Papua Barat memiliki beberapa strategi untuk tetap memastikan jumlah ULE di masyarakat tetap terjaga.

Pertama, melakukan kegiatan kas keliling di Kabupaten Manokwari. Kedua, melaksanakan distribusi ULE kepada Kas Titipan di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Sorong Selatan. Ketiga, memastikan perbankan untuk melayani masyarakat dalam penukaran uang tunai.

“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat terus melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai gerakan Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah,” katanya.

James berharap melalui gerakan cinta bangga dan paham rupiah, masyarakat dapat menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap rupiah sebagai simbol kedaulatan NKRI serta paham cara berbelanja dengan rupiah dengan bijak.

“BI juga menyediakan instrumen pembayaran digital sebagai salah satu opsi instrumen pembayaran seperti Kartu Debit, Kartu Kredit, hingga QRIS,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini