BI Luncurkan Program Pace Juara Agar Bahan Pokok di Pedalaman Papua Jadi Satu Harga

Baca Juga

MATA INDONESIA, WAMENA – Bank Indonesia (BI) tengah berupaya untuk menciptakan kebijakan satu harga bagi tarif bahan pokok di wilayah pesisir dan pedalaman Papua. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga.

Menurutnya, kebijakan ini diberi nama program ‘Pace Juara’ ini merupakan bagian dari pengendalian cepat menuju Papua satu harga. Ia pun mengungkapkan bahwa program ini bisa berjalan di awal tahun 2022, setelah sebelumnya sudah berjalan di tingkat provinsi.

“Secara teknis nanti kita lakukan pembahasan intensif awal tahun. Semoga bisa kita implementasikan, terutama bagaimana mengurangi disparitas harga antara daerah yang gampang diakses seperti daerah pesisir, dengan pegunungan tengah,” katanya di Wamena, Minggu 21 November 2021.

Ia mengungkapkan bahwa program itu harus didorong sebab disparitas harga antara beberapa kota seperti Timika, Merauka, Jayapura dan Biak Numfor sangat berbeda dengan yang kabupaten-kabupaten di pegunungan Papua.

“Di pegunungan tengah seperti di ibu kota Kabupaten Jayawijaya disparitasnya sangat jauh sehingga kami melihat salah satu kuncinya adalah mengefisienkan distribusi secara logistik,” ujarnya.

Ia telah berkoodinasi dengan Pemerintah Jayawijaya untuk membicarakan Pace Juara dan implementasi di daerah pegunungan Papua akan dimulai di Kabupaten Jayawijaya.

“Kita berpikir bahwa distribusi ini harus kita efisienkan, sehingga kemungkinan yang pentingnya bagaimana pergudangan itu perlu kita bangun,” katanya.

BI akan berkoodinasi dengan beberapa kementerian terkait rencana pergudangan, termasuk koperasi yang nantinya mendistribusikan kebutuhan untuk menekan disparitas harga dimaksud.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini