Berubah Jadi PPKM Level 3, Pusat Ekonomi Kota Depok Mulai Dibuka

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kota Depok mulai bersiap membuka pusat ekonomi seperti mal, tempat makan maupun pusat perbelanjaan karena status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diturunkan dari level 4 menjadi level 3. Hal itu untuk membangkitkan ekonomi kota yang bersebelahan dengan Jakarta tersebut.

Persiapan itu dilakukan dengan memantau persyaratan displin protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.

“Untuk itu, usaha-usaha yang sebelumnya tutup pada PPKM Level 4 kemarin, saat PPKM Level 3 ini dibuka kembali dengan prokes yang ketat. Termasuk sejumlah mal di Depok juga sudah dibuka, tapi tetap dibatasi 50 persen dari kapasitas dan menerapkan prokes,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris saat melihat kesiapan itu.

Dikutip dari laman Pemerintah Kota Depok, pada Senin 23 Agustus 2021, Mohammad Idris, pembukaan pusat perbelanjaan dengan hati-hati tersebut untuk kembali meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Depok.

Menurut Wali Kota Depok, saat ini ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 sudah kosong.

Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok bisa dihitung dengan jari mereka yang masih menjalani pemulihan dari Covid-19.

Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Lienda Ratnanurdianny, menegaskan restoran ataupun rumah makan di Depok saat ini boleh melayani makan di tempat dengan syarat tidak boleh lebih dari 30 menit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini