Beredar Video Menghasut Warga Aceh Tidak Peringati HUT RI, Orangnya Tinggal di Denmark

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah video yang disebarkan via platform Facebook diberi judul provokatif “Aceh Bukan Indonesia, 17 Agustus Bukan Milik Acehnese” berasal dari akun Nasir Usman yang dilihat Minggu 21 Agustus 2022.

Video itu ternyata hanya berisi audio yang menolak Aceh sebagai bagian dari Indonesia.

Selain itu, mengajak masyarakat Aceh tidak mengibarkan bendera merah putih serta merayakan detik-detik Proklamasi 17 Agustus.

Selain video yang berisi audio itu, akun Facebook Nasir Usman itu juga menyebarkan video berupa pembakaran bendera merah putih di sebuah hutan.

Setelah ditelusuri, Nasir Usman adalah juru penerang Organisasi Aceh-Sumatra National Liberation Front (ASNLF) yang hingga kini masih menyuarakan gerakan pembebasan Aceh ke kancah internasional.

Terakhir dia diwawancarai BBC yang diunggah di laman portal berita Inggris tersebut 14 Agustus 2022 di bawah judul “Setelah 17 tahun perdamaian di Aceh: ‘Jangankan pulih, diingat pun tidak’

Melalui media massa kebanggaan Inggris itu, Nasir Usman menyatakan hal yang diinginkan Aceh adalah merdeka bukan otonomi khusus seperti sekarang.

Nasir sendiri sekarang tinggal di Denmark dan mulai berusaha menyuarakan perpecahan di Aceh.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02xidrf7UZxn2h1Y1Bx5NVxXZsg84632yA4x72jroFm2ofqoGQ3t1cNbLuDSzeZEdUl&id=100066830886457

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini