Bendung Corona, Iran Keluarkan Larangan Nikah dan Melayat

Baca Juga

MATA INDONESIA, TEHERAN – Angka kematian akibat corona (covid-19) mengalami kenaikan tajam di Iran. Hal ini membuat pemerintah setempat mengeluarkan larangan untuk mengikuti pertemuan besar.

Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya menekankan agar acara-acara besar seperti pernikahan maupun melayat dihentikan sementara.

“Kita harus melarang upacara dan pertemuan di seluruh negeri,” katanya di Teheran, Sabtu 11 Juli 2020, melansir reuters.

Rouhani juga mengatakan, sekarang bukan waktunya untuk festival atau seminar. Bahkan ujian masuk universitas mungkin harus ditangguhkan.

Tak lama setelah pidatonya, seorang pejabat polisi di Teheran mengumumkan penutupan semua tempat pernikahan dan berkabung di ibu kota Iran tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Sementara, Penasihat Satuan Tugas Virus Corona Iran Hossein Qenaati mengatakan, jika langkah-langkah yang tepat tidak diambil, maka antara 50.000 dan 60.000 orang dapat meninggal karena pandemi.

“Gelombang kedua, yang akan terjadi pada musim gugur, akan jauh lebih mematikan,” katanya.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari mengungkapkan, jumlah korban yang meninggal karena corona hingga Sabtu naik menjadi 12.635 orang atau bertambah 188 orang dari hari sebelumnya. Sedangkan jumlah total kasus yang didiagnosis mencapai 255.117 atau meningkat 2.397 selama periode yang sama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini