MATA INDONESIA, TEHERAN – Angka kematian akibat corona (covid-19) mengalami kenaikan tajam di Iran. Hal ini membuat pemerintah setempat mengeluarkan larangan untuk mengikuti pertemuan besar.
Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya menekankan agar acara-acara besar seperti pernikahan maupun melayat dihentikan sementara.
“Kita harus melarang upacara dan pertemuan di seluruh negeri,” katanya di Teheran, Sabtu 11 Juli 2020, melansir reuters.
Rouhani juga mengatakan, sekarang bukan waktunya untuk festival atau seminar. Bahkan ujian masuk universitas mungkin harus ditangguhkan.
Tak lama setelah pidatonya, seorang pejabat polisi di Teheran mengumumkan penutupan semua tempat pernikahan dan berkabung di ibu kota Iran tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sementara, Penasihat Satuan Tugas Virus Corona Iran Hossein Qenaati mengatakan, jika langkah-langkah yang tepat tidak diambil, maka antara 50.000 dan 60.000 orang dapat meninggal karena pandemi.
“Gelombang kedua, yang akan terjadi pada musim gugur, akan jauh lebih mematikan,” katanya.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari mengungkapkan, jumlah korban yang meninggal karena corona hingga Sabtu naik menjadi 12.635 orang atau bertambah 188 orang dari hari sebelumnya. Sedangkan jumlah total kasus yang didiagnosis mencapai 255.117 atau meningkat 2.397 selama periode yang sama.