Begini Kronologis Sebenarnya Baku Tembak Polisi vs Laskar FPI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan kronologis hasil investigasi mereka atas kasus baku tembak antara anggota kepolisian dengan laskar FPI pengawal Rizieq Shihab, 7 Desember 2020 lalu di Tol Cikampek KM 50.

Menurut Choirul, peristiwa ini bermula ketika enam mobil laskar menyadari ada mobil lain, milik kepolisian, yang berusaha mengejar dan memaksa masuk ke rombongan mereka.

Kemudian, dua dari enam mobil laskar berupaya menghalau pergerakan mobil polisi, sementara empat lainnya terus melaju.

Choirul berkata, sebenarnya, dua mobil tersebut sudah jauh jaraknya, meninggalkan mobil polisi di belakang. Namun, mereka nekat menunggu mobil polisi yang sempat bermanuver.

“Terdapat konteks kesempatan untuk menjauh oleh mobil FPI dari mobil petugas, namun malah mengambil tindakan menunggu mobil petugas,” kata Choirul di Jakarta, Jumat 8 Januari 2021.

Kemudian, aksi baku tembak terjadi sejak Hotel Swiss-Bellin Karawang, hingga di pintu masuk Tol Karawang Barat KM 49.

“Eskalasi tinggi mulai dari Hotel Swiss-bellin Karawang, pintu masuk Tol Karawang Barat sampai KM 49 di dalam tol. Dan eskalasi tinggi mulai ada dugaan benturan mobil dan tembakan,” ujarnya.

“Bahwa didapatkan fakta telah terjadi kejar mengejar, saling serempet dan seruduk, serta berujung saling serang dan kontak tembak antara mobil Laskar Khusus FPI dengan mobil petugas, terutama sepanjang jalan Internasional Karawang Barat, diduga hingga sampai KM 49 dan berakhir di KM 50 Tol Jakarta Cikampek.”

Dalam baku tembak itu, dua orang laskar FPI disebut tewas di dalam mobil. Sementara saat di KM 49, empat laskar FPI masih hidup dan dipindahkan ke mobil polisi.

Setelah itu, setibanya di Polda Metro Jaya, keempat orang laskar itu sudah tewas. Sehingga, jumlah laskar pengawal Rizieq yang menjemput ajal sebanyak enam orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini