BBM Satu Harga untuk Keadilan Energi di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA Sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, dicanangkan BBM Satu Harga sebagai  wujud keadilan energi bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan akses untuk menikmati energi dengan harga yang terjangkau.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan bersama Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas meresmikan tujuh titik lembaga penyalur bahan bakar minyak. Melalui program BBM Satu Harga. Peresmian secara simbolis di kantor fuel terminal Banjarmasin, pada Selasa, 13 Desember 2021.

Penerapan BBM Satu Harga ini merupakan wujud program energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T). Sejak awal kehadiran program ini pada 2017 hingga Desember 2021, Pertamina telah membangun total 323 lembaga penyalur.  Pada 2021, Pertamina sudah membangun 80 SPBU. Jumlah ini melebih dari target awal pemerintah, yakni 76 lokasi.

Kebijakan BBM Satu Harga merupakan mandat dari Peraturan Presiden nomor 63 tahun 2020. Pada 2016, ada jaminan ketersediaan BBM dengan harga terjangkau di seluruh wilayah NKRI. Jaminan itu tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM nomor 36 tahun 2016.

Peraturan Menteri itu mengamanatkan kepada BPH Migas untuk mengawal pelaksanaan program BBM Satu Harga melalui penugasan terhadap badan usaha penerima penugasan untuk melaksanakan pembangunan penyalur BBM pada lokasi tertentu.

Sesuai amanat dalam perundang-undangan, BPH Migas mempunyai tugas untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak dan pengangkutan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia.

Di 2021, regional Kalimantan telah berhasil mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni 23 SPBU BBM Satu Harga yang tersebar di Provinsi Kalimantan Tengah sejumlah tiga SPBU, Provinsi Kalimantan Selatan sejumlah satu SPBU, Provinsi Kalimantan Barat sejumlah 14 SPBU, dan Provinsi Kalimantan Utara sejumlah lima SPBU.

“Dengan resminya ketujuh titik BBM Satu Harga yang kita lakukan pada hari ini, Pertamina bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas kembali mewujudkan energi berkeadilan bagi saudara-saudara kita yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses untuk menikmati energi dengan harga yang terjangkau,” jelas Freddy Anwar, Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.

Freddy menambahkan, realisasi volume penyaluran BBM Satu Harga terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2021, volume BBM yang tersalurkan kepada masyarakat sudah mencapai 101.896 KL. Hal ini menunjukkan bahwa program ini telah berhasil memberikan akses energi yang mudah dengan harga yang sama hingga ke wilayah 3T di seluruh Indonesia.

Sedangkan Abdul Halim, dari Komite BPH Migas dalam sambutannya menyampaikan harapannya terhadap program BBM Satu Harga bagi masyarakat. “Kami menargetkan BBM Satu Harga tidak hanya dapat mendukung pemerataan energi di seluruh negeri, melainkan juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas masyarakat di daerah tersebut,” ujarnya.

Pembangunan penyalur BBM pada Program BBM Satu Harga di daerah 3T di seluruh Indonesia pelaksanaanya ada di  Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kebijakan ini merupakan program pemerintah. Hal ini supaya  masyarakat di daerah 3T di luar Jawa dapat menikmati harga BBM yang sama dengan di Pulau Jawa.

Dengan kebijakan itu, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud serta memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah. Misalnya, untuk wilayah Singkil Aceh, yang untuk menjangkaunya butuh waktu lima hingga 10 jam.

Program itu juga merupakan wujud nyata dari usaha pemerintah untuk melaksanakan sila ke lima dari Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Roadmap pembangunan penyalur BBM Satu Harga sampai dengan akhir 2024 adalah terbangunnya 583 penyalur BBM Satu Harga.

BPH Migas secara konsisten sejak 2017 mengawal pelaksanaan pembangunan penyalur BBM Satu Harga agar target tersebut dapat tercapai. Adapun rincian titik BBM Satu Harga yaitu di Sumatra ada 53 titik. Setelah itu Jawa dan Bali lima titik, Nusa Tenggara 55 titik, Kalimantan 67 titik. Selanjutnya Sulawesi 31 titik, Maluku 45 titik, dan Papua 63 titik.

Pertamina mengatakan, tersedianya BBM Satu Harga membuat masyarakat lebih dekat saat mengakses energi. Selain itu, kata Pertamina, ekonomi juga mulai tumbuh karena harga BBM tidak lagi semahal sebelumnya.

Sejak 2017 hingga 2020, capaian program ini sudah 253 penyalur. Adapun target 2021 adalah 76 Penyalur. Untuk pembangunan 2021, pada 9 Juni 2021 peresmian secara serentak sebanyak 27 penyalur yang di TBBM Pontianak, Kalimantan Barat.

Kemudian pada 16 September 2021 ada peresmian secara serentak sebanyak 17 penyalur yang di Lombok Tengah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini