Batik jadi Simbol Kebangkitan Ekonomi Sektor Ekraf

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Batik diharapkan menjadi simbol kebangkitan ekonomi di sektor ekonomi kreatif terutama subsektor fesyen. Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

“Indonesia juga menjadi salah satu negara yang kaya akan potensi budaya yang luar biasa, hal ini menjadi modal yang sangat berharga bagi pengembangan ekonomi kreatif Indonesia,” ujarnya.

Dalam acara “Batik Nusantara Celebration-Rediscover Indonesia by Accor Live Limitless”, Sandiaga mengapreasiasi Grup Accor (perhotelan) selaku penyelenggara acara yang dihadiri oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Acara tersebut juga diadakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2021 yang menonjolkan empat pilar, yaitu destinasi, kuliner, seni budaya, dan kebugaran/kesehatan.

“Saya berharap hadirnya acara ini bukan hanya menjadi aspek kelestarian budaya tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan lapangan kerja,” katanya.

Tak hanya itu, acara ini juga mendorong pemulihan sektor sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat menggerakan perputaran ekonomi terutama di masa pandemi covid-19.

“Pandemi belum berakhir, tak bosan-bosannya saya mengingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat. Pandemi boleh saja membatasi ruang gerak kita, namun tidak akan pernah bisa membatasi ruang kreativitas kita dalam berkarya,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini