MATA INDONESIA, JAKARTA – Liga 1 sepakbola Indonesia yang baru saja bergulir sedang diwarnai kegalauan karena banyak peserta turnamen dengan sponsor utama bank BRI itu terinfeksi Covid-19 sehingga banyak desakan untuk ditunda.
Namun, masalahnya tidak sesederhana membalikkan telapak tangan karena menyangkut banyak perjanjian bisnis seperti kontrak iklan, penyiaran televisi dan sebagainya.
Dokter relawan Covid-19, dr. Muhammad Fajri Addai menganjurkan solusi yang sesuai dengan tindakan medis seperti pesannya yang dilihat, Senin 7 Januari 2022.
“Break sekitar 10 sampai 14 hari mungkin bisa jadi pilihan di Liga 1 2021-2022 untuk melakukan tracing (pelacakan),” ujar Fajri.
Penundaan itu selain untuk keperluan pelacakan kasus juga penting untuk memperbaiki sistem sekaligus komitmen seluruh elemen yang terlibat.
Jika tidak, mungkin akan terjadi wabah di kalangan tim selanjutnya.