MATA INDONESIA, WASHINGTON – Juru bicara Pentagon, John Kirby mengungkapkan bahwa Amerika Seriakt (AS) menyiapkan dana bantuan keamanan tambahan sebesar 100 juta USD atau sekitar 1,4 triliun Rupiah untuk membantu Ukraina.
Bantuan tersebut, kata Kirby, juga mencakup sistem anti-tank Javelin. Menurutnya, sistem anti-armor Javelin ini efektif untuk Ukraina membela negara mereka dari invasi Rusia yang telah berlangsung sejak 24 Februari 2022.
“Hari ini, Administrasi Biden mengesahkan Penarikan Presiden tambahan bantuan keamanan senilai 100 juta USD untuk memenuhi kebutuhan mendesak Ukraina akan sistem anti-armor Javelin tambahan, yang telah disediakan AS ke Ukraina dan telah mereka gunakan. Ini adalah penarikan keenam peralatan dari inventaris Departemen Pertahanan untuk Ukraina sejak Agustus 2021,” tutur Kirby.
“Digabungkan dengan 300 juta USD dalam bantuan militer yang diumumkan oleh Departemen pada 1 April, ini membawa total komitmen bantuan keamanan AS ke Ukraina menjadi lebih dari 2,4 miliar USD sejak awal Administrasi Biden dan lebih dari 1,7 miliar USD sejak awal rencana dan invasi Rusia,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Kirby juga memastikan bahwa AS akan terus bekerja sama dengan mitra Ukraina-nya.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan bahwa bantuan militer ke Ukraina, khususnya pasokan senjata mematikan oleh Barat, tidak bertanggung jawab, dan distribusinya yang tidak terkendali dapat menimbulkan ancaman bagi negara-negara Eropa.
“Pasokan senjata ke Ukraina adalah sebuah kesalahan, itu meningkatkan korban, tetapi tidak mempengaruhi hasil operasi khusus Rusia di Ukraina,” katanya, melansir Euro Asian Times, Rabu, 6 April 2022.
Sementara itu, Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall selama sambutan di Simposium Luar Angkasa mengatakan konflik yang di Ukraina telah menjadi peringatan yang menunjukkan bahwa lebih banyak investasi diperlukan dalam keamanan.
“Sama sekali tidak jelas saat ini bagaimana semuanya akan berakhir, ini adalah peringatan bahwa hal semacam ini bisa terjadi. Dan kita perlu melakukannya dengan mitra kita di seluruh dunia,” ucap Kendall pada konferensi pers.
“Saya benci mengatakan ada hikmahnya dalam hal ini, tetapi saya pikir fakta bahwa ada lebih banyak kesadaran tentang kemungkinan ancaman seperti ini dan lebih banyak kesadaran tentang apa yang dapat diberikan dunia komersial untuk membantu melawan dan mencegah sesuatu seperti itu dan kami akan bergerak,” tuntasnya.